Liputan6.com, Jakarta Terjatuh ternyata merupakan salah satu penyebab kematian terbesar yang kerap disepelekan. Hal tersebut karena terjatuh bukanlah sesuatu yang dikhawatirkan oleh banyak orang.
Berbeda dengan serangan teroris, gigitan ikan hiu, wabah Ebola, dan bahaya lainnya, terjatuh kadang hanya dianggap sebagai masalah kecil yang tidak terlalu membahayakan. Namun, melansir Reader's Digest pada Senin (17/9/2018), diperkirakan sekitar 646 ribu orang meninggal di seluruh dunia karena hal ini.
Advertisement
Baca Juga
Di Amerika Serikat misalnya, terjatuh merupakan penyebab kematian kedua karena cedera, setelah kecelakaan mobil. Di negara Paman Sam itu, setidaknya ada lebih dari 33 ribu oang meninggal akibat terjatuh pada 2015.
Advertisement
Secara signifikan, terjatuh merupakan penyebab dari seseorang menderita cedera. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, di negara itu lebih banyak orang ke rumah sakit setelah cedera karena terjatuh daripada masalah lain, termasuk kecelakaan mobil.
Simak juga video menarik berikut ini:
Usia Muda Lebih Berbahaya
Orang dewasa dan lansia mungkin harus berhati-hati setelah mendengar fakta ini. Terutama, karena rapuhnya tulang mereka. Namun, rupanya bukan mereka kelompok yang paling berisiko.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di PLOS One pada 2017, hampir 18 persen pria berusia 18 hingga 44 tahun dilaporkan cedera karena jatuh dalam tiga bulan. Dua kali lipat lebih besar dari persentase pria berusia 65 tahun ke atas.
Setiap kejatuhan, bahkan dari tempat tidur saja, bisa mengubah hidup seseorang. Bahkan, bisa membuat orang yang sehat bisa menjadi cacat dalam waktu kurang dari satu detik.
Tidak heran, saat ini para ilmuwan mendorong orang-orang dari berbagai usia untuk belajar caranya terjatuh dan meminimalkan cedera. Selain itu, juga untuk melihat bahwa terjatuh adalah sesuatu yang tidak terduga dan bisa dihindari dengan persiapan.
Advertisement