Liputan6.com, Jakarta Sejak diadopsi pada Sidang Umum PBB bulan September 2015, Indonesia telah mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG). Penandatanganan Peraturan Presiden No.59 Tahun 2017 menjadi dasar hukum pelaksanaan SDGs di Indonesia. Hal ini diikuti dengan Keputusan Menteri Bappenas mengenai Pembentukan Tim Pelaksana, Kelompok Kerja dan Tim Pakar SDGs untuk membuktikan keseriusan Indonesia dalam menyukseskan SDGs. Baik Perpres maupun Keputusan Bappenas merupakan bentuk upaya pemerintah dalam membawa agenda SDGs ke tingkat nasional. Namun, selama tiga tahun pelaksanaan SDGs di Indonesia masih banyak ditemukan tantangan yang perlu diselesaikan bersama.
Salah satu kunci keberhasilan pencapaian SDGs adalah kemitraan lintas sektor antar pemangku kepentingan. “Belajar dari pengalaman di era MDGs, keberhasilan kemitraan multipihak, termasuk kemitraan global, akan sangat ditentukan oleh kemampuan kita menjawab kebutuhan akan akuntabilitas dan ketersediaan data untuk publik,” ujar Fadjar Wibowo dari Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Hal ini disampaikan Fadjar dalam Seminar Nasional Masyarakat Sipil Indonesia untuk SDGs yang diselenggarakan oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) bersama dengan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) dan OXFAM di Indonesia, didukung oleh Uni Eropa. Seminar ini berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta pada hari Kamis, 20 September 2018.
Baca Juga
Memanfaatkan inovasi bidang teknologi informasi dan komunikasi, CISDI bersama dengan Sinergantara dan OXFAM menjawab permasalahan tersebut melalui pengembangan TRACK SDGs, sebuah wadah digital yang disediakan untuk dapat mengakses informasi terbaru terkait program dan aktivitas pelaku pembangunan di era SDGs. TRACK merupakan singkatan dari Transparent, Reliable, Accurate, Credible Knowledge. TRACK SDGs akan berfungsi sebagai pusat informasi aktor-aktor non-negara SDGs yang transparan dan partisipatif, hingga menjadi ruang untuk menampung kisah sukses, aspirasi hingga keluhan publik yang kemudian akan memiliki sistem rujukan ke orang/badan terkait yang bertanggung jawab mengenai isu tersebut. TRACK SDGs juga menyediakan pemetaan untuk aktor-aktor non-negara dalam isu SDGs yang tersebar di seluruh Indonesia yang diharapkan dapat memicu kolaborasi dan menjadi alat perencana untuk mengisi tantangan-tantangan pembangunan yang belum diselesaikan atau dilakukan di Indonesia.
Advertisement
Menurut UNDP Indonesia, kunci pencapaian SDGs yang lain terletak pada diversifikasi arus keuangan dan investasi terbuka. Pengalaman dari Millennium Development Goals 2000-2015 telah menunjukkan bahwa kontribusi dari sektor swasta seringkali tidak ditangkap secara memadai oleh statistik pemerintah, yang biasanya berfokus pada program pemerintah. Sehingga, hadirnya TRACK SDGs diharapkan dapat mempertemukan pemerintah, penanam modal, perusahaan, filantropi, masyarakat madani dan akademisi secara lebih mudah. “Bagi donor, wadah ini berfungsi sebagai data market sehingga channeling aid mereka akan lebih tepat,” ujar Fadjar.
TRACK SDGs dapat diakses secara publik di www.track-sdgs.id.