Mengenang George HW Bush, Sosok yang Melayani Negara Tanpa Pamrih

Di mata tokoh-tokoh Amerika dan dunia, George HW Bush dikagumi sebagai pemimpin yang cakap dan melayani negara tanpa pamrih.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Des 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Des 2018, 09:00 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat George HW Bush meninggal dunia di usia 94 tahun (AFP)
Mantan Presiden Amerika Serikat George HW Bush meninggal dunia di usia 94 tahun (AFP)

Liputan6.com, Amerika Serikat "Kakek (George HW Bush) saya adalah orang terbesar yang pernah saya kenal. Kehidupannya menjadi bagian dari sejarah Peradaban Amerika. Dia berjuang dalam Perang Dunia II. Melayani negara dengan luar biasa tanpa pamrih, termasuk melayani negara sebagai presiden selama hari-hari terakhir Perang Dingin."

Kicauan dari sang cucu George HW Bush, George P Bush di Twitter serupa dengan yang disampaikan James A. Baker III, yang menjabat sebagai Kepala Staf dan Sekretaris Negara di bawah pemerintahan Bush. Nama George HW Bush selamanya akan terukir dalam sejarah Amerika dan dunia.

"Ini adalah catatan seumur hidup dari sosok patriotik George HW Bush yang melayani negara tanpa pamrih untuk bangsa kami," kata James, dikutip dari NBC News, Minggu (2/12/2018). "Dia memimpin dengan kekuatan, integritas, dan kerendahan hati. Karakteristik seorang pria yang benar-benar hebat."

Tokoh-tokoh ternama AS dan asing ikut menyatakan rasa hormat dan terima kasih kepada mantan Presiden Amerika Serikat George H.W. Bush, yang meninggal pada hari Jumat, 30 November 2018 pada usia 94 tahun.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Melania Trump mengungkapkan, kepemimpinan Bush tak tergoyahkan.

"Dia memimpin bangsa kami dan dunia, menuju akhir Perang Dingin yang damai dan menang," kata Trump. Mantan Presiden AS Barack Obama dan istrinya, Michelle Obama mengapresiasi kepemimpinan George HW Bush yang cakap.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Negarawan hebat

George H.W. Bush
File foto 18 Oktober 1971, George H.W. Bush sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB berbicara selama Sidang Umum PBB. Bush meninggal di usia 94 pada Jumat, 30 November 2018, sekitar delapan bulan setelah kematian istrinya, Barbara Bush. (AP/File)

Belasungkawa juga datang dari komunitas internasional. Inggris yang mempunyai hubungan khusus dengan AS ikut merasa kehilangan Bush. Perdana Menteri Inggris Theresa May memuji etos pelayanan publik yang dimiliki Bush. Melayani negara dan mencintai bangsanya dengan sepenuh hati.

"Setiap tahap kariernya luar biasa, presiden AS ke-41 itu bekerja berdampingan dengan teman-teman, kolega, dan rekan-rekannya di Inggris," tambahTheresa dalam sebuah pernyataan. "Hari ini (Jumat), Inggris akan terus mengingat seorang negarawan hebat dan teman sejati negara kami."

Pemimpin Kuwait, Sheikh Jaber al-Mubarak al-Sabah juga mengungkapkan simpatinya. Kepemimpinan Bush dalam Perang Teluk I dinilai penting dalam membentuk koalisi internasional. Koalisi itu membebaskan Kuwait dari pasukan Irak.

Perang Teluk 1991 menunjukkan, pasukan AS berhasil mengusir tentara Irak dari Kuwait. Pada saat itu, pasukan Irak di bawah kepemimpinan diktator Saddam Hussein. Bush pun mendapatkan pujian dan hormat dari banyak orang atas keberhasilannya tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya