Menyusui Selama Apa pun Bikin Jantung Ibu Lebih Sehat

Penelitian menyebut bahwa aktivitas menyusui yang dilakukan selama enam atau dua tahun bisa menyehatkan jantung ibu

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Des 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi Produksi Air Susu Ibu (ASI) (iStockphoto)
Menyusui menghasilkan ASI berkualitas untuk si Bayi dan membuat jantung ibu sehat (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas menyusui punya dampak untuk kesehatan seorang ibu. Penelitian yang ada menyebut bahwa menyusui bikin jantung ibu lebih sehat, tulang menjadi kuat, dan memudahkan proses menurunkan berat badan ibu.

Dokter Sara Elise Wijono MRes dari situs Klik Dokter, mengatakan, dari penelitian yang ada dijelaskan juga bahwa menyusui yang rata-rata dilakukan selama dua tahun membantu ibu mengendalikan kadar kolesterol, glukosa darah, dan tekanan darah.

"Studi terbaru menemukan, semakin lama menyusui, semakin kecil kemungkinan terkena serangan jantung dan stroke di kemudian hari," kata Sara dikutip Health Liputan6.com pada Rabu, 26 Desember 2018.

Menurut Sara, studi tersebut dilakukan di Cina dengan melibatkan 300 ribu ibu. Penelitian sendiri dilakukan selama delapan tahun, dengan melihat adanya kaitan kegiatan menyusui dengan risiko terkena penyakit jantung. 

"Ternyata lebih rendah delapan persen dibandingkan yang tidak menyusui," ujarnya. 

 

Menyusui Sampai Dua Tahun

Ibu Menyusui (iStock)
Ilustrasi ibu menyusui (iStockphoto)

Besaran tersebut untuk ibu yang menyusui tidak sampai dua tahun. Sementara mereka yang rutin memberikan air susu ibu (ASI) sampai si Kecil berumur dua tahun, risiko menjadi lebih rendah sampai 18 persen. Sara, mengatakan, setiap pertambahan durasi menyusui selama enam bulan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung sebanyak empat persen. 

Manfaat sebesar itu, kata Sara sangat mungkin dirasakan karena kehamilan menyebabkan perubahan metabolisme pada tubuh mereka. Saat hamil, wanita cenderung menimbun lemak yang akan digunakan untuk pertumbuhan bayi, serta persiapan untuk menyusui setelah bayi lahir.

Kemudian, dengan menyusui setelah melahirkan, timbunan lemak tersebut akan tereleminasi lebih cepat dan menyeluruh. Karena itu, risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke, menjadi berkurang.

 

Penelitian di AS Terkait Menyusui

Ibu menyusui (iStock)
Ilustrasi ibu menyusui (iStockphoto)

Selain penelitian yang dilakukan di Cina itu, Sara pernah membaca studi lain untuk memperkuat pernyataan tersebut. Studi tersebut dilakukan di Amerika Serikat dengan melibatkan 700 orang wanita. Jika yang di Cina hanya delapan tahun, di AS sampai lebih dari satu dekade. 

Pada akhir penelitian disebutkan bahwa ibu yang memiliki tekanan darah normal selama hamil, dan menyusui buah hati tercinta selama enam bulan atau lebih, diketahui kadar kolesterol baik (HDL) optimal dan trigliserida rendah. 

"Selain itu, para wanita tersebut juga memiliki ketebalan pembuluh darah jantung yang lebih baik dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui," katanya.

Terkait temuan itu, Sara, menilai, kemungkinan besar berkaitan dengan produksi hormon oksitosin yang diketahui dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu, peneliti juga menduga bahwa menyusui dapat mengembalikan berbagai perubahan metabolisme yang terjadi selama kehamilan.

Akan tetapi Sara mengingatkan agar para ibu yang menyusui juga menerapkan gaya hidup sehat dan aktif. Pastikan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, serta tidak lupa berolahraga. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya