Penyebab Cegukan Terus Menerus, Waspada Bisa Jadi Idap Penyakit Parah

Cegukan bisa dialami oleh segala kalangan usia, termasuk bayi.

oleh Rizky Mandasari diperbarui 05 Jan 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2019, 19:00 WIB
Cara Tak Biasa Atasi Cegukan (2)
Ilustrasi cegukan

Liputan6.com, Jakarta Cegukan atau singultus adalah keluarnya suara khas seperti ‘hik’ akibat menutupnya pita suara secara tiba-tiba yang dipicu oleh konstraksi pada diafragma. Diafragma adalah membran otot pemisah rongga dada dan perut yang memiliki peran penting di dalam sistem pernapasan.

Cegukan bisa dialami oleh segala kalangan usia, termasuk bayi. Durasi waktu ketika seseorang mengalami cegukan sangat bervariasi, namun kebanyakan hanya beberapa menit.

Berikut penyebab cegukan secara umum yang kerap dirasakan banyak orang seperti Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (5/11/2019).

Penyebab cegukan

Minuman bersoda

Minuman panas

Minuman beralkohol

Makanan pedas

Rokok

Perut kembung

Perubahan suhu yang terjadi tiba-tiba

Makan terlalu banyak

Makan terlalu cepat

Menelan makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin

Selain itu, adapula yang mengalami cegukan secara terus menerus. Cegukan terus menerus ini bukan hanya mengganggu, tapi juga perlu diwaspadai. Biasanya, cegukan akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa menit. Namun jika cegukan terjadi terus menerus, artinya ada yang salah dengan tubuh kamu.

Cegukan adalah suara yang disebabkan oleh kontraksi diafragma. Diafragma sendiri adalah lembaran besar otot yang berada di bawah paru-paru dan bersama dengan otot-otot interkostal membuat kita dapat bernapas. Kontraksi otot-otot tersebut dapat mengisap udara ke paru-paru, dan masuknya udara dengan cepat membuat epiglottis menutup. Epiglottis adalah flap jaringan pada tenggorokan yang menutup saat kita menelan untuk mencegah makanan, minuman, atau air liur terisap ke paru-paru. Penutupan epiglotis yang mendadak inilah yang menyebabkan suara ‘hik’ saat cegukan.

Penyebab cegukan terus menerus ternyata ada banyak macamnya. Apapun yang mengiritasi saraf phrenic (pengontrol diafragma) dapat menyebabkan kejang kecil. Cegukan setelah operasi dapat terjadi akibat cedera ringan yang disebabkan oleh tabung yang digunakan untuk membantu pasien bernapas selama operasi. Selain itu, kerusakan bagian-bagian tertentu dari otak (karena trauma atau penyakit) juga dapat menyebabkan cegukan. Stres dan racun (terutama alkohol dan nikotin) juga dapat menjadi penyebabnya.

Penyebab cegukan menurut jurnal US National Institutes of Health’s National Library of Medicine

Berikut penyebab cegukan terus menerus menurut sebuah jurnal dalam US National Institutes of Health’s National Library of Medicine:

1. Kerusakan pembuluh darah otak

Penyebab cegukan terus menerus yang pertama bisa karena kerusakan pembuluh darah pada otak. Iskemia otak atau stroke tidak jarang ditemukan di antara individu dengan cegukan berkepanjangan. Selain itu, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi pada pasien dengan lupus eritematosus sistemik (SLE). Secara singkat, kamu harus mempertimbangkan kemungkinan iskemia otak atau stroke pada orang (terutama orang tua) yang mengalami cegukan berkepanjangan untuk menghindari keterlambatan penanganan.

2. Radang, cedera, dan tumor sistem saraf pusat

Penyebab cegukan terus menerus selanjutnya karena mengalami radang, cedera dan tumor pada sistem saraf. Tumor otak dilaporkan dapat memicu cegukan berkelanjutan, termasuk astrositoma (kanker otak), cavernoma (kelainan sistem saraf pusat), tumor batang otak, dll. Oleh karena itu, cegukan ini biasanya menghilang setelah operasi lesi batang otak. Pembengkakan pembuluh arteri cerebellar (yang terdapat pada otak kecil) dan cedera otak juga dapat menyebabkan cegukan.

Terlepas dari gejala batang otak lain seperti mual dan muntah, neuromyelitis optica juga dapat menyebabkan cegukan berkepanjangan, karena penyakit ini merupakan penyakit peradangan yang melibatkan saraf optik dan sumsum tulang belakang.

3. Lesi (gangguan jaringan) sepanjang jalur saraf perifer

Penyebab cegukan terus menerus selanjutnya karena gangguan jaringan. Seorang pasien dengan sarkoidosis kelenjar getah bening mediastinum, biasanya memiliki cegukan berkelanjutan. Infiltrasi tumor pada diafragma dianggap sebagai penyebab dari cegukan keras. Cegukan telah menjadi gejala yang tidak diketahui dari kanker tenggorokan, namun sebanyak 27% pasien dengan kanker tenggorokan memiliki cegukan berkepanjangan lebih dari 48 jam. Cegukan juga dapat menjadi tanda gastric volvulus yang mungkin disebabkan oleh iritasi diafragma dari perut buncit.

4. Gangguan saluran pencernaan dan perut

Penyebab cegukan terus menerus yang tak disadari karena gangguan saluran pencernaan dan perut. Penyakit asam lambung (Gastroesophageal Reflux Disease – GERD) umumnya terkait dengan bersendawa. Terlepas dari gejala refluks utama yaitu regurgitasi asam, nyeri ulu ati, globus, disfagia (kesulitan menelan), suara serak, dan sebagainya, cegukan juga tidak jarang ditemui pada penderita GERD. Beberapa kasus menunjukkan bahwa 7,9% pria dan 10% wanita pasien GERD mengalami cegukan berkepanjangan.

5. Anestesi dan pasca operasi

Penyebab cegukan terus menerus selanjutnya karena anestesi dan pasca operasi. Cegukan pasca operasi dilaporkan terjadi pada individu yang menerima operasi Whipple dan kolektomi. Di sisi lain, menggunakan obat anestesi pada operasi juga dapat menyebabkan cegukan pada pasien. Bahkan anestesi epidural akan menyebabkan cegukan berkepanjangan.

6. Kanker

Penyebab cegukan terus menerus ternyata bisa juga karena kanker. Cegukan serius tidak jarang terjadi pada pasien kanker. Di Italia, laporan menunjukkan bahwa 3,9% pasien rawat inap dan 4,5% pasien lawat jalan memiliki cegukan kronis yang parah. Di antara beberapa pasien kanker, cegukan juga disebabkan oleh kemoterapi. Analisis retrospektif menunjukkan bahwa cegukan terjadi pada 0,39% pasien yang sedang menjalani kemoterapi. Cisplatin (obat anti-kanker pada kemoterapi) sering menjadi agen penyebab cegukan.

Secara klinis, cegukan yang terjadi pada pasien yang menerima berbagai dosis cisplatin di Jepang berkisar antara 6,1%-10%. Selain itu, uji coba prospektif yang dilakukan di Taiwan menunjukkan bahwa cegukan berkepanjangan pada pasien yang menggunakan kombinasi cisplatin dan deksametason ada sebanyak 41,2% dan 97,4% di antaranya adalah laki-laki.

Pengobatan Cegukan

Atasi cegukan (iStockphoto)
Atasi cegukan (iStockphoto)

Pada kasus cegukan yang berlangsung lama, dokter perlu mengatasi masalah yang mendasari agar cegukan bisa berhenti. Contohnya, jika cegukan merupakan komplikasi dari penyakit asma berdasarkan hasil diagnosis, maka penanganan penyakit asma akan menjadi prioritas utama dokter. Secara alami, cegukan akan reda setelah asma berhasil dikendalikan. Jika cegukan timbul akibat reaksi dari suatu obat yang digunakan, maka dokter perlu menyesuaikan dosis obat tersebut atau bahkan menggantinya dengan obat lain yang tidak menyebabkan efek samping cegukan.

Apabila cegukan bukan disebabkan oleh kondisi yang mendasari atau reaksi obat-obatan, maka cegukan tersebut biasanya akan reda dengan sendirinya tanpa perlu mendapatkan penanganan medis. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu menghentikan cegukan lebih cepat, di antaranya:

Membungkuk ke arah depan sehingga dadamu terasa seperti tertekan.

Tarik kedua lutut hingga menyentuh dada.

Bernapas di dalam kantong yang terbuat dari kertas.

Mengecap cuka.

Menelan gula pasir.

Menggigit lemon.

Menahan napas dalam waktu yang relatif singkat.

Minum air dingin secara perlahan-lahan.

Pengobatan Cegukan yang Tidak Diketahui Penyebabnya

Jika cegukan yang berlangsung lama tidak diketahui penyebabnya, meski pemeriksaan telah dilakukan, maka terdapat kemungkinan bahwa dokter akan meresepkan obat untuk menghentikannya. Beberapa jenis obat cegukan yang mungkin tersedia adalah gabapentin, metoclopramide, baclofen, haloperidol, dan chlorpromazine.

Pastikan untuk selalu mematuhi aturan pakai yang disarankan oleh dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Jika cegukan kembali terjadi setelah dosis dikurangi atau setelah masa penggunaan obat selesai, temui dokter kembali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya