Gejala Leukemia yang Sering Dikeluhkan Anak

Leukemia, jenis kanker darah, yang juga dialami anak-anak punya gejala tertentu.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Feb 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 10:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Leukemia termasuk salah satu jenis kanker darah yang juga menyerang anak. Pasien anak yang mengidap leukemia biasanya berada di bawah 18 tahun. Ada keluhan yang sering dialami anak, yang berujung pada kecurigaan terhadap kanker darah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Andree Kurniawan mengungkapkan, seringkali pasien anak datang karena badan tidak tumbuh besar.

"Mereka yang leukemia biasanya datang dengan keluhan gagal tumbuh, maksudnya (badan) sulit tumbuh besar. Lalu sering demam, keringatan, nafsu makan menurun, dan perut merasa tidak nyaman," ujar Andree dalam tayangan di akun YouTube presenter 'Ayo Hidup Sehat' TVOne, Vito Anggarino Damay, ditulis Selasa, 19 Februari 2019

Selain itu, anak juga bisa mengalami demam naik-turun atau hilang-timbul dalam jangka waktu lama. Adapun gejala kanker darah pada pasien dewasa biasanya perut begah, terutama di sebelah kiri.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Cek darah dan sumsum tulang

Jaga Pola Hidup Sehat, Mahasiswa Gelar Cek Darah di CFD
Pasien dewasa juga bisa cek darah dan sumsum tulang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketika ada kondisi yang tak lazim pada anak, segera bawa ke dokter. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, anak akan melakukan cek darah dan sumsum tulang.

" Kalau pemeriksaan tersebut ternyata anak positif kanker darah. Kemungkinan anak sembuh dapat tercapai dengan kemoterapi. Kemudian menjalani transplantasi sumsum tulang," lanjut Andree, yang sehari-hari berpraktik di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang.

Pada orang dewasa, kecurigaan kanker darah bisa terdeteksi bila melakukan cek darah rutin. Dari cek darah akan terlihat kondisi sel darah merah, sel darag putih, dan trombosit, apakah ada kecurigaan kanker darah atau tidak

"Sampel sel darah tadi lalu dibawa ke dokter hematologi. Selanjutnya, pasien dicek sumsum tulangnya," tutup Andree.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya