Liputan6.com, Jakarta Banyak godaan yang bisa menggagalkan diet seseorang. Pizza, burger, kentang goreng, dan berbagai makanan kurang sehat lainnya bisa menggagalkan rencanamu menurunkan berat badan.
Akan tetapi, psikolog dari Universitas Indonesia, Vera Itabiliana, mengatakan, penyebab gagalnya diet bukan hanya godaan makanan yang ada di sekitar Anda, tapi beberapa faktor internal dan eksternal.
Baca Juga
"Penghambat kebiasaan internal itu adalah seringkali kita bersikap all or nothing. Kalau nggak 100 persen, ya nggak sama sekali. Padahal itu susah dan harus bertahap," ujar Vera.
Advertisement
Selain sikap 'all or nothing', seseorang kerap menganggap perubahan itu merepotkan.
"Bisa juga karena kita mengabaikan peran lingkungan atau komitmennya kurang. Sedangkan, faktor eksternalnya adalah lingkungannya kurang mendukung."
Jika kamu merasa alasan di atas kurang memuaskan, mungkin faktor inersia yang membuat diet Anda gagal.
"Faktor ini yang membuat kita do nothing. Jadi, mekanisme homeostatis yang menjaga keseimbangan metabolisme tubuh, seperti berat badan, jumlah energi serta suhu tubuh jadi terganggu karena perubahan," Ahli Gizi Alvin Hartanto menjelaskan.
Tubuh Menolak Perubahan
Secara tidak sadar, tubuh menolak perubahan keseimbangan metabolisme yang diakibatkan berubahnya pola hidupmu.
Diet
"Kalau olahraga, metabolismenya akan tinggi. Tapi kalau kerja di depan komputer saja ya metabolismenya rendah," imbuhnya.
Untuk membiasakan diri, kamu membutuhkan komitmen yang kuat.
"Menurut pakar, kita butuh 3 sampai 4 minggu untuk adaptasi ke hal baru," kata Alvin.
Alvin juga menganjurkan untuk mulai olahraga rutin 2-4 kali seminggu.
"Kalau ingin menurunkan berat badan, menurut riset, kita bisa mengurangi maksimal 2 kilo per bulan. Lebih dari itu, biasanya kurang dianjurkan" .
Penulis : Cynthia Amanda Male / Dream.co.id
Advertisement