Bayi Sering Kentut, Perlukah Ibu Khawatir?

Berikut beberapa alasan ibu dan ayah tak perlu khawatir bila merasa bayi sering kentut.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Apr 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2019, 10:00 WIB
Ibu dan bayi (iStockphoto)
Ilustrasi bayi kentut (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kentut atau buang gas pada orang dewasa normalnya 14-23 kali seperti melansir data dari Cleveland Clinic. Namun, bila bayi yang terlalu sering kentut perlukah khawatir?

Bayi sebenarnya memiliki level gas yang sangat tinggi. Ia mengeluarkannya sepanjang waktu baik melalui kentut, sendawa, dan buang air besar. Bayi boleh dibilang lebih sering buang angin daripada orang dewasa seperti dilansir Kidspot.

Tak perlu panik, karena hal tersebut sangat normal. Mengapa demikian? Sistem pencernaannya bekerja sepanjang waktu. Ditambah lagi, berat badan bayi naik dengan cepat sekitar 140 hingga 200 gram setiap minggu.

Hal tersebut membuat organ pencernaan bekerja aktif dan memicu produksi gas terus menerus.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Penyebab Lain

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Selain dari aktifnya pencernaan serta pertumbuhan yang pesat, ada juga hal yang memicu si kecil sangat sering buang angin. Antara lain ketidakseimbangan bakteri dalam usus.

Bayi dilahirkan dengan usus yang benar-benar bersih, yang berarti mereka tidak memiliki probiotik. Bakteri baik dalam probiotik memproses nutrisi dalam makanan dan melengkapi enzim pencernaan.

Oleh karena itu, bayi perlu beberapa bulan untuk mencerna ASI dengan benar. Ini sering mengarah pada pembentukan gas yang berlebihan. Setelah bayi mengambil 'bakteri baik' melalui menyusui dan sumber makanan, buang gas yang berlebihan akan berhenti.

Bayi yang selalu buang angin juga bisa dipicu karena posisi menyusui yang salah. Jika posisinya tidak tepat, bayi akan menelan banyak udara. Udara ini bisa membentuk gelembung di usus yang menyebabkan buang gas berlebihan.

Salah satu cara untuk membantu bayi dalam situasi ini adalah mencari posisi yang tepat saat menyusui sehingga ia tidak menelan udara berlebih. Bisa juga mencoba menempatkan bayi dalam posisi vertikal saat menyusui.

 

Penulis: Mutia Nugraheni /Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya