Liputan6.com, Jakarta Anak di bawah usia lima belum memiliki cukup kemampuan mengontrol emosinya. Itu sebabnya si Kecil kerap memukul orang di sekitarnya saat emosi.
Karena hal itu juga, orangtua jadi khawatir bila yang dipukul adalah teman-temannya seusianya.
Baca Juga
Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Penyebab pertama anak suka memukul adalah karena ia ingin mengekspresikan emosinya.
Advertisement
Anak balita, terutama, belum bisa menyampaikan keinginan dan emosinya dengan baik. Rasa kesal dan marah jadi disalurkannya dengan memukul. Begitu juga pada anak yang lebih besar dan tak terbiasa mengungkapkan emosinya.
"Kontrol anak balita terhadap emosi juga masih sangat lemah. Biasakan anak untuk mengatakan apa yang diinginkan, apa yang membuatnya marah. Ajak berdiskusi untuk mendapat titik tengah. Perlu bimbingan dari orangtua untuk mengatasi hal ini," ujar Svarna Kalpana, seorang psikolog, seperti dikutip dari Mom Junction.
Â
Sebab Lain Anak Suka Memukul
Penyebab lainnya adalah karena rasa ingin tahu dan penasaran. Beberapa anak kerap 'bereksperimen' dengan bersikap buruk. Memukul, mengamuk atau melakukan hal lain untuk tahu respons orangtuanya.
"Kadang melakukan sesuatu yang buruk berulang atau mungkin ingin tahu kenapa tak boleh memukul. Jadi, jangan bosan terus mengingatkan si kecil saat bersikap buruk," kata Svarma.
Pemicu lainnya anak suka memukul adalah imitasi. Ya, ia meniru orang lain di sekitarnya. Bisa melihat teman, kakak, tante, tetangga, atau mungkin orangtuanya.
"Anak adalah peniru ulung, jadi jangan pernah memukul orang lain di depan mereka. Apalagi sampai memukulnya. Si kecil bisa menganggapnya hal normal dan bakal melakukannya kepada teman atau mungkin orangtuanya," Svarna menekankan.
Penulis :Â Mutia Nugraheni / Dream.co.id
Â
Advertisement