Liputan6.com, Jakarta Tidak sedikit orangtua yang mengeluh saat anaknya beranjak remaja. Komunikasi yang awalnya berjalan baik, jadi sering berujung konflik.
Mereka selalu saja memiliki argumen untuk membantah dan tak mau mendengar apa yang diperintahkan.
Baca Juga
Bahkan pada orangtua yang memiliki hubungan baik dengan anak, juga menghadapi hambatan dalam mengasuh anak ketika beranjak remaja. Penting diketahui, kondisi anak saat remaja mengalami perubahan psikologis, fisik dan perkembangan otak yang sangat pesat.
Advertisement
"Hormonnya berubah drastis, moodnya naik turun, mudah lelah dan kerap lapar. Orangtua harus mengerti ini dan memaklumi hal tersebut," ujar Michelle Bowyer, pakar pengasuhan anak, seerti dikutip dari Momjunction.
Â
Anak Remaja Kerap Murung
Anak remaja juga kerap murung karena perubahan hormon yang mereka alami. Hal ini karena jalur saraf di otak sedang berkembang aktif dan pertumbuhan tubuhnya terus berkelanjutan.
"Anak remaja mungkin sering marah karena alasan yang tidak dapat dipahami. Mereka mungkin menjadi argumentatif dan berbicara lebih banyak. Orangtua perlu ketenangan dan kesabaran ekstra agar komunikasi lebih lancar," kata Bowyer.
Â
Advertisement
Hindari Saling Keras
Hindari dorongan untuk bersikap lebih keras, pada remaja hanya demi memenangkan argumen. Satu-satunya cara untuk menenangkan seorang remaja yang marah adalah menjadi tenang.
"Temukan cara untuk mengendalikan amarah Anda dan dengarkan apa yang dikatakan anak remaja. Cobalah untuk lebih menjadi pendengar dan memahami mereka dari sudut pandang lain," ungkap Bowyer.
Penulis : Muthia Nugraheni