Menkes Nila Moeloek: Indonesia Sambut Baik Tema WHA-72

Indonesia terus bergerak untuk mencapai cakupan kesehatan semesta pada tahun 2019.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 21 Mei 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2019, 17:00 WIB
Menkes Nila Moeloek
Menkes Nila Moeloek (Foto: dok. Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI)

 

Liputan6.com, Jenewa Dalam pertemuan World Health Assembly ke-72 di Jenewa, Swiss, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan menyambut baik tema tahun ini, yaitu Universal Health Coverage, Leaving No-One Behind. 

“Pemerintah Indonesia berkomitmen kuat untuk memastikan kehidupan yang sehat bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan," ucap Nila kepada seluruh peserta sidang pleno di Jenewa, Selasa (21/5/2019).

Dalam kesempatan yang sama Nila juga mengungkapkan upaya Indonesia mencapai cakupan kesehatan semesta pada 2019.

Hingga April 2019, skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah mencakup lebih dari 219 juta orang atau lebih dari 82 persen dari total penduduk Indonesia. Saat ini, semua peserta dilayani oleh lebih dari 22 ribu penyedia layanan kesehatan primer dan sekitar 2.500 pelayanan kesehatan rujukan, baik milik pemerintah maupun swasta. 

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa, terutama ketika kita baru mulai skema asuransi kesehatan nasional lima tahun yang lalu, yaitu pada tahun 2014,” ucap Nila, seperti dimuat dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com. 

 

Menkes: Perlu Kerja Keras Perkuat Sinegeri Pusat dan Daerah

Namun, menurut Nila, meski prestasi atas pelayanan kesehatan pada program JKN telah terbukti baik, tetap ada tantangan yang perlu dihadapi. Oleh karena itu, Nila menegaskan perlunya kerja keras serta memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Tak hanya itu, Nila juga menekankan pentingnya kerja sama dengan pihak lain guna menjamin kualitas pelayanan kesehatan dan kontrol biaya serta kualitas tenaga kerja kesehatan. 

“Oleh karena itu, kami telah memperkuat sistem rujukan melalui akreditasi. Saat ini, dari 9.983 PUskesmas, 7.508 telah terakreditasi. Sementara dari 2.818 RS, 2.004 telah terakreditasi,” ungkap Nila.

Untuk pemerataan pelayanan kesehatan di daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK), pemerintah Indonesia terus meningkatkan program Nusantara Sehat (NS) dan program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS). Sejak 2015, pemerintah Indonesia telah mengirimkan 7.377 tenaga Nusantara Sehat di 1.661 Puskesmas di DTPK. Selain itu, sejak 2016, pemerintah telah mengerahkan 2,039 dokter spesialis di 631 rumah sakit di Indonesia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya