Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Moeloek menyatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada Pemilu 2019. Nila mengungkapkan duka cita bagi korban meninggal maupun sakit.
"Kami turut prihatin dan berduka cita atas meninggalnya beberapa petugas penyelengara Pemilu 2019, semoga keluarga yang ditinggalkan bisa sabar atas musibah ini," ujarnya, Sabtu (27/4/2019).
Baca Juga
Menanggapi musibah tersebut, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan melayangkan surat edaran kepada para kepala dinas kesehatan hingga puskesmas agar memfasilitasi KPPS dan PPK selama Pemilu berlangsung.
Advertisement
Surat Edaran Kemenkes RI
Surat edaran tersebut bernomor HK.02.02/III/1681/2019 bertanggal 23 April dan ditujukan pada seluruh kepala dinas kesehatan, direktur rumah sakit, dan kepala puskesmas di seluruh Indonesia.
"Kami mengimbau kepada dinas kesehatan kabupaten/kota agar berkoordinasi dengan KPU daerah setempat untuk membantu dan memfasilitasi KPPS dan PPK yang memerlukan layanan kesehatan selama proses pemilihan umum berlangsung sampai berakhirnya proses pemilihan umum tahun 2019," kata Menkes dalam siaran pers yang diterima Health-Liputan6.com.
Advertisement
Menkes Imbau Faskes Beri Layanan Sebaik-baiknya
Menkes juga meminta agar fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas untuk memberikan layanan sebaik-baiknya pada petugas KPPS dan PPK yang memerlukan bantuan.
Hasil rekapitulasi hingga Jumat (26/4) siang menunjukkan 230 orang petugas KPPS meninggal dunia. Sementara jumlah petugas yang sakit mencapai 1.671 orang. Hal tersebut disampaikan oleh komisioner KPU Viryan Aziz.