Berlibur Ampuh Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Berlibur dapat mengurangi risiko individu mengalami masalah jantung.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 25 Jun 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2019, 18:00 WIB
Persiapan sebelum liburan
Persiapkan enam hal ini terlebih dahulu sebelum lakukan liburan. (Foto: iStockphoto )\

Liputan6.com, Jakarta Satu lagi bukti manfaat berlibur diungkap oleh sebuah studi. Berlibur dapat mengurangi risiko individu mengalami masalah jantung.

Untuk penelitian ini, para peneliti di Syracuse University mewawancarai lebih dari 60 orang mengenai pengalaman mereka berlibur dalam rentang waktu setahun lalu. Setelahnya, para peneliti mengevaluasi apakah para responden memiliki sindrom metabolik, yakni beberapa simtom yang dikaitkan dengan masalah kardiovaskular, termasuk lingkar pinggang besar, tekanan darah, kadar trigliserida, kolesterol serta glukosa.

"Kami menemukan orang yang berlibur lebih sering dalam 12 bulan terakhir memiliki risiko sindrom dan gejala metabolik lebih rendah," ujar penulis utama studi Bryce Hruska yang juga asisten profesor bidang kesehatan publik di Falk College of Sport and Human Dynamics, Syracuse.

Hruskan menjelaskan, sindrom metabolik adalah sekumpulan faktor risiko atas penyakit jantung. "Bila Anda memiliki banyak gejala, maka risiko Anda terkena penyakit jantung pun semakin besar," ucapnya.

 

Ilustrasi wisata keluarga
liburan

Menurutnya info mengenai manfaat berlibur sangat penting diketahui. "Ini penting karena kami benar-benar melihat ada penurunan risiko penyakit jantung pada orang yang sering berlibur. Karena simtom metabolik bisa dimodifikasi, artinya bisa diubah atau bahkan dihilangkan," lanjutnya, melansir laman New York Post.

Studi yang dilakukan Hruska dan kawan-kawan ini dimuat dalam Journal of Psychology & Health. Hruska menggaet rekan penulis Sarah D. Pressman, Kestutis Bendinskas dan Brooks B. Gump dalam meneliti penurunan risiko sindrom metabolik pada orang yang sering berlibur. Penurunan risiko tersebut hingga 24 persen pada individu yang berlibur hingga 15 kali dalam setahun.

"Jadi bila seseorang lebih sering berlibur, sebetulnya mereka menurunkan risiko terkena penyakit jantung," ujar Hruska.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya