Alasan Warga Medan Banyak Berobat ke Malaysia, Dekat dan Harga Lebih Terjangkau

Faktor geografis dan harga yang relatif murah membuat warga Medan memilih Malaysia untuk berobat

oleh Reza Efendi diperbarui 20 Jul 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2019, 18:00 WIB
Penyakit ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura)
Ilustrasi Sakit, Pasien (Sumber: iStockphoto)

 

Liputan6.com, Medan - Dari sekian banyak kota di Indonesia, Medan menjadi salah satu kota yang warganya banyak melakukan urusan medis ke negeri tetangga, Malaysia. Selain letak geografis, kemudahan serta harga tiket pesawat menjadi faktor.

Seorang warga Medan yang pernah berobat ke Malaysia, Hasan, mengaku, alasannya berobat ke Negeri Jiran, tepatnya ke Kuala Lumpur, disebabkan dekat dan bahasanya juga tidak terlalu susah dipahami. Sebab, Indonesia dan Malaysia merupakan satu rumpun, yaitu Melayu.

"Saya pernah berobat mata di sana (Malaysia). Dari Medan ke Kuala Lumpur hanya 45 menit," kata Hasan kepada Liputan6.com di stan Malaysia Healthcare Travel Council (MTHC) pada acara AirAsia Travel Fair 2019 di Centre Point Mall, Kota Medan, Sabtu, 20 Juli 2019.

Selain dekat dengan Medan dan bahasanya mudah dimengerti, berobat ke Malaysia juga menurut Hasan membuatnya tenang dan senang. Setelah menjalani pengobatan, Hasan bisa berjalan-jalan menikmati berbagai tempat wisata serta berbelanja bersama keluarga.

"Saya sukanya usai berobat, main-main ke Genting Island. Terus biaya pengobatannya cukup terjangkau," kata Hasan.

 

Warga Medan Senang Berobat ke Malaysia

Penyakit Prostat, Penyebab dan Bahaya
Ilustrasi berobat (Sumber: iStockphoto)

 

Warga Medan lainnya, Sagimin mengatakan bahwa faktor biaya serta cepat dalam penanganan merupakan alasan utama memilih berobat ke Malaysia. Pasien jantung koroner ini menjalani pengobatan di Malaysia dengan rasa nyaman.

"Bukan tidak percaya dengan dokter di sini (Indonesia). Tetapi, saat berobat di sana lebih murah dan pengerjaannya lebih tepat. Saya berobat jantung di Penang," kata Sagimin.

Indonesia menjadi salah satu pasar utama dalam hal urusan medis di Malaysia. Per tahun, warga dari Jakarta, Makassar, Surabaya, dan Medan banyak yang berobat atau habya sekadar memeriksa kesehatan ke Negeri Jiran.

Chief Commercial Officer, Malaysia Healthcare Travel Council (MTHC), Nik Yazmin Nik Azman mengatakan, sampai Juni 2019 masyarakat yang melakukan urusan medis ke Malaysia mencapai 400 ribu orang. Pasien dari Sumatera Utara (Sumut) khususnya dari Kota Medan sekitar 40 sampai 50 persen.

"Jumlah ini memberikan nilai sekitar 400 Juta Ringgit Malaysia," kata Yazmin.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya