Kepala BNPB: Ikan dari Danau Sentani Suatu Saat Dinikmati hingga Mancanegara

Kepala BNPB ungkap ikan dari Danau Sentani suatu saat bisa dinikmati hingga mancanegara.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Sep 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 18:00 WIB
Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo bertemu dengan para tetua adat atau Ondofolo dan masyarakat adat se-Danau Sentani di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Sentani Hasil ikan di Danau Sentani, Jayapura menyimpan potensi besar yang dapat dikembangkan. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua pun fokus mengembangkan pembudidayaan ikan keramba di Danau Sentani. Budidaya ikan keramba ini khususnya ikan air tawar. Sebut saja ikan gabus dan ikan pelangi.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, potensi perikanan di Jayapura, terutama di Danau Sentani belum dikembangkan secara maksimal. Oleh karena itu, pemerintah pusat melalui BNPB mengharapkan, adanya perhatian dari pemerintah dapat membuat masyarakat Papua mampu mengembangkan potensi ikan.

"Saya diberi tugas (mandat) oleh Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan alat asap ikan, khususnya untuk Mama-mama. Ya, supaya Mama-mama dapat mengelola ikan sehingga memiliki nilai (ekonomis) lebih. Dan ikan dari Danau Sentani suatu saat bisa dikirim dan dinikmati ke Jakarta, bahkan mancanegara," ungkap Doni sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Rabu (4/9/2019).

Pemberian alat asap agar Mama-mama bisa melakukan proses pengasapan ikan.Hal ini dapat membuat ikan menjadi lebih awet dan tahan lama. Ikan pun punya nilai jual tinggi. Sebanyak 260 alat pengasap ikan dibagikan BNPB.

Dalam kunjungan acara "Kebersamaan dalam se-Helai Papeda dari Pinggiran Danau Sentani untuk Persatuan dan Kedamaian Bagi Tanah Papua dan Indonesia" di Bumi Kenambai Umbai pada Selasa (3/9/2019), lanjut Doni, ikan dari Danau Sentani kelak tidak kalah dengan hasil ikan dari wilayah lain di Jayapura. Bahkan menjadi primadona.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Bantuan Perahu Katamaran

Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo bertemu dengan para tetua adat atau Ondofolo dan masyarakat adat se-Danau Sentani di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Selain memberikan bantuan alat asap, BNPB juga menyerahkan 26 perahu katamaran. Jenis perahu ini berbentuk konfigurasi dua lambung kapal atau dua badan kapal. Kelebihan dari perahu katamaran, yaitu keseimbangan melintang lebih baik dan area geladak luas.

"Masyarakat di sini, tak hanya bekerja di darat, tapi juga menyambung hidup di air (danau). Maka bantuan perahu (katamaran) dan alat asap ikan ini menandakan kami semakin lengkap (terbantu). Terima kasih atas tindakan ini yang berpengaruh pada kami. Bahwa pemerintah tulus membantu kami semua," ujar Ondofolo (Tetua Adat) Sereh Tua.

Bantuan-bantuan tersebut merupakan upaya pemulihan sosial ekonomi bagi warga Sentani yang terdampak bencana banjir bandang pada 16-17 Maret 2019 lalu. Bantuan juga dinilai mampu memulihkan kepercayaan sekaligus melengkapi pengelolaan potensi yang ada di sekitar Danau Sentani.

Perhatian dari Pemerintah Pusat

Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo bertemu dengan para tetua adat atau Ondofolo dan masyarakat adat se-Danau Sentani di Bumi Kenambai Umbai, Sentani, Jayapura, Selasa (3/9). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Di mata pemerintah daerah Kabupaten Jayapura, kehadiran BNPB termasuk wujud perhatian pemerintah pusat, dari saat bencana sampai masa pemulihan pascabencana banjir Sentani.

Itu menjadi tanda bahwa negara benar-benar hadir untuk masyarakat Papua sebagai pelipur lara dan solusi bagi masa depan Papua.

"Saat ini, kami masih berduka. Namun, kami tidak mau menangis lagi. Kami harus ucap syukur karena ada hiburan dan bantuan dari pemerintah pusat. Negara hadir di tengah masyarakat Papua. Pemerintah dan kami semua sudah berjalan pada rel yang benar," ungkap Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitau.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya