Cerita Dr Oz Telat Menyadari Gejala Awal Alzheimer pada Sang Ibu

Dokter yang juga pembawa acara Dr Oz merasa sedih telat menyadari gejala awal Alzheimer pada ibunya, Suna (81).

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2019, 11:00 WIB
Dr. Oz atau yang memiliki nama lengkap Mehmet Cengiz Öz merupakan seorang dokter bedah jantung asal Amerika Serikat keturunan Turki
Dr Oz atau yang memiliki nama lengkap Mehmet Cengiz Öz telat menyadari gejala awal Alzheimer pada sang ibu (AP)

Liputan6.com, Jakarta Ahli bedah jantung yang juga pembawa acara terkenal Mehmet Oz atau Dr Oz baru-baru ini mengungkapkan bahwa sang ibu terkena Alzhaimer. Dia mengaku merasa gagal tidak menyadari lebih cepat gejala penyakit degeneratif progresif pada otak ini.

Hal itu Dr Oz tuliskan pada akun Instagramnya beberapa waktu lalu. Dia menceritakan bahwa ibunya, Suna, yang berusia 81 tahun menderita Alzheimer. Kondisi itu membuat ingatan dan kemampuan berpikir sang ibu menurun.

"Mengetahui diagnosis itu sangat menyakitkan. Tetapi sama menyakitkannya ketika tanda-tanda itu saya abaikan selama ini," tulis Dr Oz seperti dilansir Health, Rabu (11/9/2019).

Dokter 59 tahun ini mengaku mulai melihat perubahan kecil dalam perilaku sang ibu setelah kematian ayah pada usia 93 tahun pada Februari lalu. Ditandai dengan peningkatan sifat keras kepala sang ibu. Adik Dr Oz juga cerita bahwa cara ibunya berdandan berbeda untuk pertama kali dalam 60 tahun terakhir.

"Ketika ibu saya mulai memberikan beberapa barang miliknya pada orang-orang yang hampir tidak dikenalnya, saya pikir dia hanya ingin meringankan beban setelah ayah saya meninggal," ucap Dr Oz.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

I recently found out that my mom, Suna, has Alzheimer’s disease. Hearing the official diagnosis was devastating. But just as painful for me was the realization that the signs were there all along — I had just been overlooking them. . When my mom’s stubbornness increased, I simply blamed it on her getting older. My sister noticed she started doing her makeup differently for the first time in 60 years, but kept it to herself. When my mom started giving some of her belongings away to people she barely knew, I thought she was just trying to lighten her load following my father’s passing. But these seemingly subtle changes were in fact the first indicators of Alzheimer’s. . It was painful to admit that my mother’s health was declining, but doing so allowed us to get her help as soon as possible. You have the power to speak up and say something if you suspect any of the above symptoms in a loved one. Doing so may be uncomfortable, but it just might help slow down the Alzheimer’s progression in someone you love. Visit the link in my bio to read my mom’s story, and to learn the 6 early symptoms you should never ignore. . . . #endalz #mom #❤❤ #love #droz

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dr. Oz (@dr_oz) pada

 

 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Gejala Alzheimer

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul pertanda orang mengalami Alzheimer:

1. Memiliki kesulitan dalam merencanakan sesuatu

2. Bingung terhadap waktu dan tempat

3. Kesulitan menyelesaikan pekerjaan

4. Kesulitan memahami visual

5. Lupa meletakkan sesuatu dan tidak bisa mencarinya kembali

6. Bermasalah dengan kata-kata

"Ketika Anda mencurigai ada gejala di atas pada orang terdekat coba cek lebih lanjut. Melakukan hal itu mungkin tidak nyaman tetapi itu dapat membantu memperlambat perkembangan Alzheimer pada seseorang," jelas Oz.

 

Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer (Sumber: iStockphoto)

Dia juga mengungkapkan bahwa dirinya juga memiliki risiko tinggi terkena Alzeimer. Hal ini diketahui setelah melakukan tes di Alzheimer's Prevention Clinic di Weill Cornell Medicine, New York.

Dokter menginstruksikan Oz untuk menurunkan tingkat kolestrol dan memperbanyak olahraga untuk meningkatkan memorinya. Menurunkan tekanan darah, kolestrol, dan kadar gula dapat menurunkan risiko seseorang terkena Alzheimer.

"Penelitian menunjukkan walaupun gen menyebabkan Anda memiliki risiko yang lebih tinggi, perubahan gaya hidup juga dapat membuat perubahan," tutupnya.

 

 

 

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya