Salah Prosedur Pembersihan Alat Bedah, Seribu Pasien RS di AS Terancam Kena HIV

Kejadian kemungkinan pasien terpapar HIV dan hepatitis itu membuat rumah sakit mendapatkan gugatan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Nov 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2019, 08:00 WIB
Ilustrasi Operasi Kelamin (iStockphoto)
Ilustrasi alat bedah (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seribu pasien rumah sakit di Indiana, Amerika Serikat kemungkinan terpapar sederet penyakit menular seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C. Kemungkinan ini muncul usai ada laporan sebuah kesalahan prosedur sanitasi alat bedah di rumah sakit tersebut.

Kejadian tersebut berlangsung sejak April hingga September 2019. Satu dari tujuh teknisi sterilisasi bedah di Goshen Hospital melewatkan selangkah dari beberapa tahap pembersihan beberapa instrumen bedah.

Alat-alat bedah tersebut sudah mendapatkan proses desinfeksi dan sterilisasi, namun rumah sakit tidak bisa benar-benar menjamin apakah benda-benda itu steril untuk digunakan pada pasien.

"Meskipun kami percaya risikonya sangat rendah, dengan kehati-hatian, kami menawarkan pasien tes gratis untuk virus ini," tulis rumah sakit itu dalam sebuah pernyataan dilansir dari Live Science pada Rabu (27/11/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Digugat Pasien

Ilustrasi operasi wajah
Ilustrasi alat bedah (iStock)

Pihak rumah sakit mengirimkan surat pemberitahuan dan menawarkan tes darah gratis bagi 1.182 pasien yang menjalani operasi dan mendapatkan potensi terpapar beberapa penyakit di atas.

Dokter Daniel Nafziger, kepala petugas medis rumah sakit tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah menyelidiki insiden tersebut.

"Kami telah menerapkan kebijakan ketat dan langkah-langkah keamanan tambahan untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi," kata Nafziger.

Namun, gugatan tetap dilayangkan ke rumah sakit tersebut. Goshen News melaporkan, salah seorang pasien, Linda Gierek melaporkan kasus tersebut usai menjalani operasi pada 24 Juni lalu. 

Dikutip dari USA Today, penggugat mengatakan bahwa dirinya mengalami tekanan emosional yang ekstrem karena hal tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya