Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

6 Penyebab Rontoknya Rambut Kemaluan

Kerontokan rambut kemaluan ini sebenarnya tidak berbahaya untuk kesehatan fisik, tapi bisa menyebabkan tekanan psikologis.

oleh Melly Febrida diperbarui 04 Des 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 04 Des 2019, 23:59 WIB
Rambut kemaluan (Foto: iStockphoto)
Rambut kemaluan (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya rambut kepala yang bisa rontok, rambut kemaluan juga bisa mengalaminya. Kerontokan rambut kemaluan ini sebenarnya tidak berbahaya untuk kesehatan fisik, tapi bisa menyebabkan tekanan psikologis.

Cynthia Cobb, APRN, perawat spesialis kesehatan wanita dan skin care mengatakan ada beberapa yang menyebabkan rambu rontok seperti dikutip Medical News Today:

1. Menghilangkan bulu secara berlebihan

Cobb mengatakan keseringan menghilangkan rambut kemaluan secara permanen bisa merusak folikel rambut. Metode hair removal yang dapat menyebabkan kerontokan rambut kemaluan meliputi waxing, cukur, dan elektrolisa.

Apabila seseorang berlebihan menghilangkan rambut kemaluan maka akan mengalami pengurangan atau keterlambatan pertumbuhan rambut di daerah itu.

2. Perubahan hormon

Hormon merupakan pembawa pesan kimia yang mengontrol banyak fungsi dalam tubuh, termasuk pertumbuhan rambut. Selama masa pubertas, kata Cobb, hormon yang disebut androgen meningkat sehingga bisa memicu pertumbuhan rambut kemaluan.

Tapi, dengan bertambahnya usia seseorang maka tubuh mulai sedikit memproduksi androgen. Ini dapat menyebabkan kerontokan rambut kemaluan.

 

 

Alopecia

3. Frontal fibrosing alopecia

Alopecia merupakan istilah kondisi yang menyebabkan kerontokan rambut. Suatu jenis alopecia yang disebut frontal fibrosing alopecia (FFA) bisa memengaruhi rambut di berbagai bagian tubuh, termasuk daerah kemaluan.

Para ilmuwan belum mengetahui penyebab alopecia. Namun, beberapa orang berpendapat itu mungkin disebabkan sistem kekebalan yang menyerang folikel rambut.

Cobb mengatakan, hormon juga bisa berperan. Karena FFA memengaruhi orang berusia di atas 50 tahun, yang biasanya dalam tahap pascamenopause.

4. Vaginitis atrofi

Ketika seseorang mengalami vaginitis atrofi, lanjut Cobb, jaringan vulva dan lapisan vagina menipis akibat menurunnya kadar estrogen. Kondisi ini umum terjadi pada wanita yang mengalami menopause, ketika kadar estrogen mulai menurun.

Kemoterapi

5. Kemoterapi

Obat kemoterapi biasa digunakan untuk mengobati kanker. Obat-obatan ini bekerja dengan menargetkan dan menghancurkan sel yang berkembang biak dengan cepat, seperti sel kanker.

Namun, Cobb bilang obat-obatan kemoterapi ini bisa menyebabkan rambut rontok. Kerontokan rambut dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk daerah kemaluan.

6. Terapi radiasi

Menuru Cobb, terapi radiasi merupakan perawatan kanker yang bisa menyebabkan kerontokan rambut. Orang yang menerima perawatan radiasi ke panggul mungkin mengalami kerontokan rambut di daerah kemaluan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya