Meski Sibuk Kerja, Jangan Sampai Lupa Makan

Meski sibuk bekerja, Anda tak boleh sampai lupa makan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Des 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 15:00 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Kesibukan bekerja sehari-hari memang cukup menghabiskan waktu, bahkan ada yang sampai lupa makan. Namun, lupa makan yang menjadi 'keseringan' bukan hal baik.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay menyampaikan, lupa makan dapat membuat tubuh tidak bekerja dengan baik.

"Jangan sampai lupa makan. Karena itu sebagai bagian dari bio ritmik atau irama tubuh kita, kapan untuk makan, tidur, dan bekerja. Kalau 'dilanggar' (tidak makan), maka tubuh kita tidak dapat bekerja secara optimal," ujar Vito melalui pesan singkatnya kepada Health Liputan6.com, Kamis (26/12/2019).

Jika Anda melewatkan makan, tubuh mungkin akan mulai terasa lamban dan tidak dapat fokus. Anda kekurangan glukosa yang diperoleh dari karbohidrat kompleks, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian.

Tanpa pasokan karbohidrat, gula darah Anda dapat turun terlalu rendah. Ini membuat Anda merasa lamban. Seperti tidak dapat berkonsentrasi.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Dampak Ketika Menjadi Sangat Lapar

makan
Jangan sampai menunggu sangat lapar. Photo by Travis Yewell on Unsplash

Menurut pemilik Nutrition Starring You, Harris-Pincus, seiring waktu, Anda akan merasa lelah. Ketika tidak cukup makan, Anda mungkin tidak mendapatkan cukup protein. Padahal, protein penting untuk pertumbuhan otot, kesehatan tulang, dan sistem kekebalan tubuh.

Ketika tubuh kekurangan protein dalam cukup lama, tubuh akan kesulitan membangun atau mempertahankan fungsi kerja organ.

Perlu diperhatikan juga ada dampak saat seseorang menjadi sangat lapar.

"Ketika orang-orang sangat lapar, mereka cenderung mencari karbohidrat dan manisan yang akan segera meningkatkan gula darah," kata Harris-Pincus, dikutip laman Self

"Masalahnya adalah, asupan karbo tanpa nutrisi, seperti lemak dan protein untuk meredam kenaikan glukosa justru membuat gula darah meningkat lalu turun secara tidak ideal."

Ketika Anda menunggu sampai benar-benar lapar untuk makan, maka akan cenderung makan lebih banyak. "Anda cenderung makan berlebihan untuk menebus kekurangan kalori," tambah ahli nutrisi Brigitte Zeitlin dari BZ Nutrition. 

"Itu bisa menyebabkan mual, sembelit, kembung, dan kelelahan." Makan berlebihan biasanya terjadi karena Anda terlalu cepat mengambil makanan dan mengabaikan isyarat kenyang tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya