Liputan6.com, Jakarta Saat berusia 2-3 tahun, kemampuan bahasa mereka sedang meningkat pesat. Anak akan mengungkapkan apapun yang ada di pikirannya. Namun, kala mereka mengucapkan hal yang menyinggung perasaan orang lain, harus apa?
Pada dasarnya, anak-anak hanya mengungkapkan rasa penasaran mereka karena melihat suatu hal yang berbeda dari biasanya. Dia juga belum belajar bersikap bijaksana dan berempati. Jadi, kurang bijaksana bila menyuruh anak diam ketika ia tidak sengaja menghina atau menyinggung seseorang.
Baca Juga
"Perlakuan orangtua yang menyuruh anak diam akan membuat sang anak berpikir bahwa mengajukan pertanyaan atau melakukan pengamatan itu salah", kata Lynne Kenney, PsyD, seorang psikolog anak di Arizona, Amerika Serikat dikutip dari Parents.
Advertisement
Maka dari itu, tugas orangtua dalam mendidik anak adalah berpikir sebelum berbicara. Lalu, ajari anak mengamati orang-orang di sekitarnya tanpa memberikan penilaian.
Sebaiknya orangtua mulai mengembangkan sikap ini sejak anak masih balita. Berikut contoh menangani komentar anak dengan lembut tanpa harus memarahinya:
1. Beri pengertian pada orang tersebut agar merasa lebih baik usai anak menyinggung sesuatu tentangnya. Kemudian diskusikan dengan anak secara privat untuk peka terhadap perasaan orang lain.
Contoh ketika anak menemukan perbedaan fisik pada seseorang. Komentar anak: "Kenapa perut pria itu sangat besar?" Respons cepat: "Setiap orang dianugerahi bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Ucapan seperti itu bisa menyakiti perasaan mereka atau kita akan membahas ini di rumah."
Penjelasan untuk orang tersebut: "Maaf, anak saya sedang dalam masa menyadari penampilan orang lain" Tipsnya, puji anak bila peka terhadap sekitarnya tapi jelaskan juga kenapa ungkapan negatif tidak baik diucapkan di tempat umum.
Â
Simak video menarik berikut ini:
2. Berikan penjelasan sederhana
Pastikan orangtua memberikan penjelasan yang sederhana sesuai kebutuhan di usianya. Hal ini sangat penting untuk membuat anak mengerti jika mengucapkan kalimat hinaan dapat menyakiti perasaan orang lain.
3. Hindari memarahi anak
Sebaiknya hindari memaki anak atau menyuruhnya diam.Sebab mengamati juga merupakan pembelajaran anak. Sebaiknya, sejajarkan tubuh Anda dengannya dan jelaskan dengan lembut tentang apa yang ingin ia ketahui. Anda bisa meminta dia untuk minta maaf.
"Ingat, lebih penting mengutamakan perasaan anak Anda dibandingkan orang lain. Karena Anda belum tentu akan bertemu dengannya lagi", ujar penulis Just Tell Me What to Say - Betsy Brown Braun.
Advertisement