Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bertolak ke Manado guna menjenguk pasien suspect virus corona Wuhan di RS Kandouw, Manado, Minggu (26/1/2020) sore.
Seperti yang dilakukannya Kamis (23/1) lalu ketika mendengar info mengenai pegawai Huawei yang diduga terinfeksi virus corona Wuhan yang berkantor di Gedung BRI II, Terawan langsung melakukan sidak. Kali ini pun Terawan bergegas ke Manado guna meihat langsung kondisi pasien yang diduga terinfeksi virus corona usai bepergian dari Guangzhou ke Manado.
Baca Juga
Terawan dengan diiringi pihak rumah sakit menyapa langsung pasien dari luar ruang isolasi RS Kandou. Dari pihak rumah sakit, Terawan mendapat laporan bahwa pasien wanita yang berprofesi sebagai penerjemah itu negatif virus corona 2019-nCov.
Advertisement
Hasil diagnosis menunjukkan pasien bukan suspect melainkan hanya sakit batuk dan pilek. Kini kondisinya sudah membaik dan tidak demam.
Melihat keadaan pasien yang sudah mulai membaik, Terawan sempat bergurau meminta pasien membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya. Meski demikian, pasien masih tetap dalam pengawasan rumah sakit dan tetap menunggu hasil lab yang dikirim ke Jakarta. Bahkan disebutkan jika pasien memilih untuk tidak keluar dari rumah sakit sambil menunggu hasil lab.
Dalam konferensi pers kunjungannya ke Manado, Terawan memastikan hingga saat ini belum ada pasien yang positif terinfeksi virus corona. Ia juga kembali mengingatkan pihak terkait untuk menangani kasus dugaan virus corona sesuai prosedur.
"Semua prosedur kita jalankan, pengecekan labnya, dahaknya, dan sebagainya," ujar Terawan.Â
Â
Alasan Pasien Dibawa ke Rumah Sakit
Pasien wanita yang kini menjalani perawatan di RS Kandou, Manado, Sulawesi Utara ini dibawa ke rumah sakit karna merasa dirinya tidak nyaman sepulang dari bepergian ke Tiongkok.
Pasien yang berprofesi sebagai penerjemah yang kerap mendampingi turis ini sebelumnya melakukan penerbangan Guangzhou-Manado. Ia melapor mengalami pilek tanpa demam ataupun pneumonia ke petugas medis pada Sabtu (25/1).
"Dia seorang penerjemah yang selalu mendampingi turis. Tadi malam dia turun dari Guangzhou dan terdeteksi personel Kantor Kesehatan Pelabuhan, suhu tubuhnya tidak sampai 38 derajat selsius," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel di Manado, Sabtu (25/1/2020) seperti dikutip dari Antara.
Meski saat itu belum terbukti negatif virus 2019-nCoV, pihak rumah sakit segera merawat pasien dalam ruang isolasi pada pukul 14.30 WIB sebagai langkah pencegahan penularan.
Advertisement