Liputan6.com, Jakarta - Setelah didiagnosis kanker payudara untuk pertama kalinya pada 2015 dan berhasil sembuh pada 2017, aktris dan juga sutradara Shannen Doherty mengumumkan bahwa ia kembali mengidap kanker payudara.
Doherty mengatakan kepada Amy Robach di ABC News bahwa dia mengetahui kankernya telah kembali sejak tahun lalu, namun dia memilih untuk tak membicarakannya ingin tetap bekerja. Soherty tengah terlibat dalam produksi enam episode Beverly Hills 90210 reboot, yang syutingtnya mulai Agustus lalu.
Baca Juga
Dilansir dari Mercury News, Doherty mengetahui kanker payudara stadium 4-nya tidak lama sebelum dia dan dunia mengetahui berita menyedihkan pada Maret 2019 mengenai lawan mainnya di Beverly Hills 90210, Luke Perry yang menderita stroke fatal.
Advertisement
Selama shooting dalam film tersebut, Doherty tidak memberitahu siapa pun tentang penyakitnya karena dia ingin orang-orang melihat bahwa dia masih bisa bekerja dan tidak fokus pada kankernya.
"Seperti, kau tahu, hidup kita tidak berakhir begitu ketika kita mendapatkan diagnosis itu," kata Doherty. "Kami masih memiliki beberapa pekerjaan untuk dilakukan,” dia menambahkan.
Alasan lain yang menjadikan Doherty akhirnya menggumumkan mengenai kanker payudaranya yang kembali adalah karena masalahnya dengan perusahaan asuransi State Farm.
"Aku lebih suka orang-orang mendengarnya dariku," katanya, mengetahui bahwa cepat atau lambat berita mengenai kanker payudaranya akan tetap tersebar sebagai bagian dari gugatannya kepada State Farm.
Simak Video Menarik Berikut:
State Farm
Di wartakan dari US Magazine, aktris berumur 48 tahun itu mengatakan bahwa dia menggugat State Farm setelah rumahnya di California rusak karena Woolsey Fire pada tahun 2018. Dia mengklaim bahwa dia telah dipaksa untuk membayar sendiri meskipun dia yakin harusnya kerugian tersebut ditanggung oleh polis asuransinya.
Pengacara Doherty mengatakan sikap keras kepala perusahaan State Farm telah mencegah aktris "Charmed" itu untuk pindah kembali ke rumahnya, dimana ia ingin hidup dengan damai dalam "sisa hidupnya."
Menurut yang dilaporkan Varietas, dalam gugatannya Doherty mengatakan State Farm gagal menanggapi klaimnya tepat waktu dan kemudian meminta dokumen yang banyak dan mencari alasan "hiper-teknis" untuk menolak cakupan biaya yang terkait dengan perbaikan rumahnya dan dengan kebutuhan akan rumah sewaan sementara.
Dia menambahkan enggan untuk kembali ke rumah sampai perbaikan selesai. "Dia (Doherty) tidak dapat mengambil risiko terpapar asap, properti yang rusak asap dan racun di udara lainnya yang dihasilkan dari Api Woolsey," tulis gugatan tersebut.
Dalam dokumen pengadilan, State Farm mengatakan telah membayar hampir $ 1,1 juta untuk membersihkan dan memperbaiki rumah dan properti pribadi Doherty dan untuk perumahan sementara dan penyewaan furnitur.
"Kami berempati dengan masalah kesehatan Ms. Doherty dan berharap dia pulih sepenuhnya," kata State Farm dalam sebuah pernyataan kepada ABC News. “Kami sangat percaya kami telah menjunjung tinggi komitmen kami kepada pelanggan kami dan telah membayar hutang kami pada klaim ini. Kami siap mempertahankan posisi kami di pengadilan,” jelasnya, menambahkan.
Penulis: Lorenza Ferary
Advertisement