Diet Merkuri Seperti Anak Kim Kardashian, Amankah?

Sekarang, anak Kim Kardashian, North yang baru berusia 4 tahun disebut menjalani diet pescatarian yang cukup sensasional.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Feb 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2020, 10:00 WIB
Kim Kardashian
Kim Kardashian dan dua anaknya saat perayaan Natal 2019. (dok. Instagram @kimkardashian/https://www.instagram.com/p/B6jQhI_A9ck/Henry)

Liputan6.com, Jakarta Diet keto yang dijalani Kim Kardashian hingga kini terus menimbulkan pro dan kontra. Sekarang, anak Kim, North yang baru berusia 4 tahun disebut menjalani diet pescatarian yang cukup sensasional.

Diet pescatarian mulai dikenal setelah Janelle Monae (seorang aktris sekaligus penyanyi) mengungkapkan sedang menjalani diet pescatarian. Diet pescatarian mirip seperti diet vegetarian, bedanya mereka membolehkan makanan seperti seafood dan ikan. Beberapa yang mengikuti diet ini juga memakan telur, susu, atau keduanya, tapi diet pescatarian tidak mengonsumsi daging ataupun unggas.

Ada 2 faktor yang membuat diet pecatarian ini menyehatkan: pertama yaitu jumlah dan jenis seafood yang dikonsumsi, dan yang kedua yaitu kualitas dan keseimbangan bahan makanan yang dikonsumsi para pescatarian.

Sebagaimana yang kita ketahui, seafood seperti salmon dan tuna merupakan sumber protein terbaik, dan kaya asam lemak omega-3 (baik untuk anti-inflamasi, otak, mata, kulit, jantung, dan kesehatan otot).

Namun, kadar merkuri dalam seafood dapat meningkat dengan pesat jika dikonsumsi setiap hari. Seperti dicatat dalam Environmental Working Group (EWG) Consumer Guide to Seafood menunjukkan grafik yang membagi kategori kadar merkuri dalam seafood dari hijau ke kuning dan merah.

Kategori hijau untuk seafood yang tinggi omega-3, rendah merkurinya, dan bahan yang tidak ada habisnya. Kategori kuning untuk kadar merkuri dalam seafood yang lebih tinggi, dan kategori merah untuk seafood yang mengandung terlalu banyak merkuri untuk dikonsumsi rutin.

Tak hanya itu, grafiknya juga menjelaskan paparan merkuri mingguan yang direkomendasikan. Misalnya, 100 gram salmon mengandung 14 persen merkuri, tapi bagan hijau gelap harus dibatasi hingga tiga porsi per minggu (tanpa menambah seafood lainnya). Artinya, meskipun masuk ke daftar warna hijau, belum tentu Anda dapat memakannya tanpa batas.

Lalu pada bagan hijau ke merah, frekuensinya yang dikurangi. Misalnya, 100 gram ikan cod mengandung 30% merkuri per minggu, lobster 40%, ikan mahi-mahi 64%, dan sushi tuna 124%. Ikan todak (swordfish) termasuk paling tinggi, yaitu 246%.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Bahaya Merkuri

Apakah Alergi Seafood Bisa Menurun?
Seafood

Anda mungkin pernah mendengar bahwa wanita harus membatasi makan seafood karena kandungan merkurinya. Hal tersebut karena logam berat ini jika melewati plasenta terlalu banyak akan merusak otak dan sistem saraf bayi yang sedang berkembang.

Pada orang dewasa, risiko merkuri masih dipelajari. Beberapa penelitian juga mengaitkan paparan merkuri berlebih dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kemungkinan penyakit Alzheimer.

Amankah merkuri bagi pelaku Diet Pescatarian?

Menurut Cynthia Sass, MPH, RD - penulis best seller sekaligus editor artikel gizi di New York Times dan konsultan gizi lima tim olahraga profesional, kembali lagi bagaimana pengikut diet pescatarian menyeimbangkan asupan gizi baik dengan seafood atau tanpa seafood dengan sayur-sayuran, buah segar, kacang-kacangan (sejenis buncis, kacang panjang, kacang polong dan sebagainya), gandum, kacang, biji-bijian, jamu dan rempah-rempah.

"Atau singkatnya seluruh tumbuhan kaya nutrisi yang menyeimbangkan makronutrien (protein, karbohidrat dan lemak) dan mikronutrien serta antioksidan secara luas," katanya.

Jika Anda memilih ingin menambahkan telur atau susu ke dalam menu pescatarian, pastikan semua makanan sudah diproses dan kurangi gula, makan teratur sesuai jadwal, banyak minum air putih, dan buat beragam variasi makanan tiap kelompok (untuk memperluas asupan nutrisi Anda secara keseluruhan).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya