Bukan Virus Corona, Kemenkes: Hasil Uji Spesimen Justru Temukan H1N1

Kemenkes menyatakan COVID-19 masih nihil di Indonesia. Namun, mereka menemukan adanya H1N1 yang merupakan flu musiman

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Feb 2020, 12:28 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2020, 12:28 WIB
Peneliti Laboratorium
Ilustrasi Foto Peneliti (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa hingga Selasa kemarin, mereka telah melakukan pemeriksaan pada 112 spesimen terkait virus corona COVID-19. Meski sebagian besar dinyatakan negatif, namun kebanyakan memiliki virus H1N1.

"Yang kita periksa itu kita mendapatkan yang paling banyak virusnya adalah H1N1," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto di Kemayoran, Jakarta, ditulis Kamis (20/2/2020).

Dikutip dari Webmd, H1N1 merupakan penyebab dari apa yang dikenal sebagai flu babi. Namun, kondisi tersebut sudah tidak separah ketika tahun 2009 di mana penyakit tersebut sempat menjadi pandemi. Masalah tersebut saat ini merupakan flu musiman dan bisa diobati.

Yuri mengatakan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) terhadap spesimen tersebut menyatakan bahwa hingga Rabu kemarin, 110 spesimen dinyatakan nihil COVID-19.

Kemenkes menerima 112 spesimen tersebut dari 41 rumah sakit di 21 provinsi. Sementara, dua spesimen lain masih menanti hasilnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Yang Dikhawatirkan adalah Mutasinya

Ilustrasi penelitian.
Ilustrasi penelitian. (iStockphoto)

Namun, masyarakat tak perlu panik dengan ancaman flu babi di Indonesia. Yuri mengatakan adalah flu tersebut adalah musiman. Yang perlu diwaspadai adalah apabila ada mutasi terhadap virus H1N1.

"Ini seasonal flu, tetapi yang kita anggap sebagai virus yang lazim di dalam influenza kita harus diteliti lagi. Jangan-jangan ada mutasi lagi dari H1N1, sehingga menimbulkan keluhan yang lebih berat misalnya," kata Yuri.

Maka dari itu, karena juga merangkap sebagai laboratorium untuk penelitian dan pengembangan, Balitbangkes tidak hanya menjalankan proses pemeriksaan saja tetapi tetap melakukan penelitian terhadap H1N1 yang mereka temukan.

"Kalau H1N1 sih kita tidak ada apa-apa, tapi kan kita takut kalau ada mutasi, tapi ternyata tidak, masih murni," kata Yuri.

"Sebenarnya kita takut mutasinya H1N1. Karena itu 'asli Indonesia' nih. Kalau dia macam-macam, banyak yang kena. Karena H1N1 itu kan 'anak sini' kalau COVID-19 kan 'anak sana,'" kata Yuri senantiasa berseloroh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya