Pemerintah Segera Evakuasi WNI di Diamond Princess

Pemerintah memutuskan untuk segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang

oleh Fitri Syarifah diperbarui 27 Feb 2020, 20:50 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2020, 20:50 WIB
Banner Infografis Misi Evakuasi 74 WNI dari Kapal Diamond Princess. (Hiroko Harima/Kyodo News via AP)
Banner Infografis Misi Evakuasi 74 WNI dari Kapal Diamond Princess. (Hiroko Harima/Kyodo News via AP)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memutuskan untuk segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Menurut rencana, evakuasi tersebut akan dilakukan pada pekan ini.

"Paling sehari-dua hari ini. Yang sana (Jepang) begitu slotnya dibuka akan kita terbangkan," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.

Untuk mengevakuasi para WNI di Jepang, pemerintah juga telah memutuskan untuk menggunakan pesawat berbadan lebar. Dengan demikian, kata Terawan, evakuasi bisa dilakukan secara langsung tanpa harus melakukan transit terlebih dahulu.

"Di Kemenko PMK tadi, saya juga ikut rapat, sudah diputuskan untuk segera dijemput dengan pesawat. Sekarang tinggal jadwal pesawatnya. Sudah disiapkan untuk mulai bisa terbang ke Jepang pakai wide body, bukan narrow body supaya bisa langsung terbang di mana nanti yang ditentukan. Tidak usah pakai transit," papar Terawan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


WNI akan Diobservasi di Pulau Sebaru

Penumpang Negatif Virus Corona Tinggalkan Diamond Princess
Orang-orang berdiri di geladak kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 74 WNI berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, empat di antaranya positif terjangkit virus corona (COVID-19). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Setelah dievakuasi, para WNI akan terlebih dahulu menjalani proses observasi seperti halnya saat pemerintah mengevakuasi WNI dari Wuhan, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Untuk tempat observasi, salah satu opsi yang bisa digunakan adalah Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Ya kemungkinan di Sebaru lagi, tapi kita kan masih bicara terus apakah nanti kita dengan kapal atau bagaimana. Yang penting yang paling nyaman dan bisa membuat mereka cepat sehat," jelas Terawan.

Sementara itu, terkait sembilan WNI yang masih dirawat di Jepang, Terawan menjelaskan bahwa mereka akan terus menjalani perawatan hingga sembuh. Hal tersebut sesuai dengan protokol kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait status wabah korona sebagai public health emergency of international concern (PHE IC).

"Yang sembilan dirawat di Jepang biar sampai sembuh baru nanti kita bawa. Itu urusan kedua karena namanya orang sakit kan enggak boleh keluar. PHE IC kan sudah jelas," ungkapnya, melalui keterangan pers yang diterima Liputan6.com.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya