Ada Perubahan Gejala dalam Infeksi Virus Corona, Wajarkah?

Dokter spesialis mikrobiologi klinik mengungkapkan bahwa setiap virus memiliki karakteristik gejala yang berbeda-beda

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Mar 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2020, 15:00 WIB
Virus Corona COVID-19 dari Mikroskop
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (oranye) muncul dari permukaan sel (hijau) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Liputan6.com, Jakarta Apabila sebelumnya, virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dinilai memiliki gejala penyakit seperti batuk, pilek, dan sesak napas, banyak pakar menilai ada perubahan gejala dalam kondisi seseorang yang terinfeksi.

Juru bicara Indonesia untuk penanganan virus corona COVID-19 Achmad Yurianto beberapa waktu yang lalu juga mengungkapkan bahwa saat ini, orang yang terinfeksi mungkin saja tidak mengalami gejala-gejala seperti di atas.

"Beberapa kasus justru menunjukkan gejala yang minimal. Bahkan ada yang mengatakan asimptomatik artinya tanpa gejala, tapi positif," kata Yuri dalam sebuah konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan beberapa waktu yang lalu.

Dokter Budiman Bela, spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia mengatakan bahwa setiap virus memiliki karakteristik perubahan gejala yang berbeda.

"Beda-beda tentunya. Kalau Anda kena HIV, tapi Anda mungkin demamnya tidak kelihatan atau tidak Anda perhatikan, tapi infeksi virusnya tidak hilang-hilang," kata Budiman kepada Health Liputan6.com ditemui di Salemba, Jakarta pada Rabu kemarin, ditulis Kamis (12/3/2020).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Setiap Virus Berbeda-Beda

Covid-19 Jadi Nama Penganti Virus Corona
Petugas laboratorium melakukan pengujian sampel dari orang yang akan diuji untuk virus corona COVID-19 di sebuah laboratorium di Shenyang, provinsi Liaoning timur laut China, Rabu (12/2/2020). WHO kini tidak lagi menyebut virus yang merebak di China sebagai Virus Corona Baru. (STR/AFP)

Kondisi tersebut berbeda dengan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Budiman mengatakan, ketika infeksi pada seseorang sudah sembuh, maka mereka bisa hilang sepenuhnya.

"Sementara kalau Anda terkena infeksi HIV, herpes, itu tidak akan pernah hilang dari dalam badan kita," ujarnya. Menurutnya, ada setiap virus berbeda-beda dalam menunjukkan gejalanya.

"Ada virus yang bisa menyebabkan kanker seperti HPV, kanker serviks, itu lain lagi. Infeksinya tidak kelihatan sama sekali. Tiba-tiba sudah jadi kanker saja," kata Budiman.

Meskipun begitu, terkait virus corona, Budiman mengatakan bahwa seseorang dengan daya tahan tubuh yang baik bisa sembuh dengan sendirinya. Di sini, masyarakat penting untuk menjaga imunitasnya masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya