Peneliti dan Dokter: Orang yang Terpapar Virus Corona Baru Belum Tentu Sakit, Tapi Bisa Menulari

Virus corona SARS CoV-2 penyebab COVID-19 menular meski yang terinfeksi tidak sakit atau mengalami gejala ringan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Mar 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2020, 10:00 WIB
Virus Corona COVID-19 dari Mikroskop
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (oranye) muncul dari permukaan sel (hijau) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Liputan6.com, Jakarta Masih banyak hal yang harus dipelajari oleh para peneliti terkait virus corona SARS CoV-2 penyebab COVID-19. Salah satunya terkait bagaimana metode penularannya dan gejalanya secara spesifik.

Prof. Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi, mengatakan bahwa orang yang terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 pun belum tentu mengalami sakit.

"Orang yang terpapar virus corona ini tidak semuanya tertular. Tertular artinya virusnya sudah menyebabkan problem. Yang tertular tidak semuanya sakit. Yang sakit tidak semuanya berat. Yang berat tidak semuanya meninggal," kata Amin dalam temu media di kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Jumat pekan ini, ditulis Minggu (15/3/2020).

Amin mengatakan, mereka yang tidak mengalami masalah kesehatan atau mengalami sakit ringan, adalah mereka yang memiliki kekebalan bawaan. Menurutnya, rata-rata seseorang memiliki imunitas yang normal.

"Jadi sebagian besar ini masih memiliki daya tahan sehingga mereka tidak sakit," kata Amin.

Jadi Lebih Sulit Dicegah

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Namun SARS-CoV-2 menjadi lebih sulit dihentikan dibandingkan virus lain karena penyebarannya yang sangat cepat. Apalagi, para ahli menyatakan bahwa meski orang yang tidak terinfeksi tak bergejala, dia tetap bisa menularkannya ke orang lain.

"Karena mereka tidak sakit, lalu sakitnya ringan, mereka berkeliaran," kata Amin.

Dokter Budiman Bela, spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa dalam masa inkubasi yang sekitar satu hingga 14 hari, virus corona ini sudah bersifat menular.

"Jadi kalau saya terinfeksi, gejala saya belum terlihat, tapi saya sudah bisa menularkan ke orang lain. Ini tentu mempersulit pencegahan transmisi dari orang ke orang," kata Budiman dalam sebuah diskusi di Kampus UI, Salemba, Jakarta pada Rabu pekan ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya