Bantu Pasien COVID-19 Isolasi Diri, Layanan Telemedik Bertambah Jadi 20

Untuk bantu pasien COVID-19 isolasi diri, layanan telemedik bertambah jadi 20.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Mar 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 12:00 WIB
BUMN
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan kolaborasi 20 layanan telemedik bantu pasien COVID-19 isolasi diri saat konferensi pers Gugus Tugas di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Layanan telemedik untuk membantu edukasi masyarakat terkait Corona COVID-19, yang sebelumnya 12, kini bertambah menjadi 20.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menggandeng penyedia layanan telemedik juga untuk membantu pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Corona dalam melakukan isolasi mandiri.

Sebanyak 20 penyedia layanan telemedik yang bekerjasama dengan pemerintah untuk penanganan COVID-19, yaitu Gojek, Grab, Halodoc, SehatQ, GrabHealth, DokterSehat, Link dan Link Sehat, Klikdokter, MouDok dan Mau Periksa, Sociomile dan Ripple10, YesDok, Prosehat, Perawatku, KlinikGO, Alodokter, Docquity, Qlue, Iykra, Jovee dan Lifepack, serta Eureka AI.

“Semua platform yang selama ini melakukan metode telemedik untuk membantu pasien melakukan isolasi mandiri,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, pasien yang telah dinyatakan positif COVID-19 tapi gejalanya masih ringan, diharapkan mengisolasi diri di rumah dan akan dipantau kondisinya oleh para dokter dari platform layanan telemedik tersebut.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Dirujuk ke Rumah Sakit

Halodoc
Di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020), CEO Halodoc Jonathan Sudharta menyampaikan, pasien yang positif Corona COVID-19 dapat berkonsultasi dan berinteraksi dengan layanan telemedik. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Jika kondisi pasien memburuk, maka dokter dari platform telemedik akan memberi peringatan kepada BNPB agar pasien diperiksa langsung oleh dokter. Pilihan lain, pasien dapat segera dibawa ke rumah sakit rujukan.

Kerjasama pemerintah dengan penyedia layanan telemedik diperlukan agar tidak semua orang yang terinfeksi COVID-19 segera menuju dan dirawat di rumah sakit.

CEO Halodoc Jonathan Sudharta menyampaikan, pasien dapat berkonsultasi dan berinteraksi dengan layanan telemedik.

“Itulah peran telemedik yang mana pasien bisa berkonsultasi langsung secara daring dengan dokter. Kemudian diberi resep dan mendapat obat yang diperlukan,” tambah Jonathan.

Tidak Perlu Keluarkan Biaya

Telemedik
Ada 12 layanan telemedik yang bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan informasi mengenai Corona COVID-19 kepada masyarakat. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Halodoc juga bekerja sama dengan penyedia layanan transportasi berbasis daring, Gojek untuk mengantarkan obat langsung kepada pasien.

“Jadi, pasien bisa melakukan isolasi mandiri dan penanganan sendiri,” ujar Jonathan.

Pasien yang akan menggunakan jasa telemedik dalam penanganan COVID-19 dipastikan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun. Ini arena sifatnya sebagai bantuan dari para penyedia jasa kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya