India Izinkan Vaksin COVID-19 Buatan Lokal untuk Diuji ke Manusia

Pengawas obat India telah memberikan izin bagi perusahaan vaksin untuk memulai uji klinis vaksin COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 01 Jul 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2020, 18:00 WIB
20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Vaksin COVID-19 buatan Bharat Biotech India telah disetujui untuk diuji klinis. Ini menjadikannya sebagai vaksin domestik pertama India yang mendapatkan lampu hijau dari regulator setempat.

Vaksin yang disebut Covaxin ini dikembangkan oleh Bharat Biotech bersama dengan Indian Council of Medical Research's National Institute of Virology. Badan pengawas Obat India telah setuju untuk uji klinis fase I dan II dari vaksin ini.

Dikutip dari Aljazeera pada Rabu (1/7/2020), Bharat Biotech mengatakan bahwa uji klinis akan mulai dilakukan secara nasional pada bulan Juni.

Pengembangan vaksin ini sendiri dimulai dengan mengisolasi strain dari orang tanpa gejala yang terinfeksi COVID-19. Perusahaan lalu menggunakannya untuk mengembangkan vaksin dari virus yang sudah mati di fasilitas mereka di Hyderabad.

"Setelah vaksin disuntikkan ke manusia, ia tidak memiliki potensi untuk menginfeksi atau mereplikasi, karena itu adalah virus yang sudah dibunuh," kata pihak perusahaan seperti dikutip dari Indian Express.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Memulai Uji Klinis

20160629-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Covaxin disebut telah melakukan uji pra-klinis pada hewan untuk melihat keamanan vaksin tersebut. Setelah itu, barulah mereka diajukan kepada pengawas obat untuk uji klinis kepada manusia.

"Dilaporkan itu aman dan imunogenik pada semua hewan. Saat ini kami melangkah untuk pengembangan klinis vaksin ini," kata Krishna Ella dari Bharat Biotech dikutip dari Times of India.

Pada fase pertama, vaksin umumnya akan diberikan pada kelompok kecil untuk melihat keamanannya serta apakah itu efektif membangun kekebalan terhadap virus dan menimbulkan efek samping.

Di fase kedua pada kelompok yang lebih besar, peneliti akan melakukan efektivitas vaksin pada kelompok populasi tertentu.

"Saat ini kami tidak yakin bagaimana kinerja vaksinnya pada manusia karena uji klinis baru akan dimulai," kata Bharat Biotech. "Berdasarkan hasil kesuksesan fase satu dan fase dua kami akan maju ke uji klinis yang lebih besar," tambah mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya