Penjelasan Jubir COVID-19 Soal Lonjakan Kasus Positif di Jabar

Achmad Yurianto mengatakan bahwa komplek secapa TNI AD di Bandung yang jadi kluster COVID-19 telah dikarantina

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Jul 2020, 16:59 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 16:58 WIB
Achmad Yurianto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (3/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Kasus positif COVID-19 pada hari ini mencapai 2.657. Secara total, terdapat 70.736 kasus virus corona di Indonesia.

Dalam konferensi persnya dari Graha BNPB, Jakarta, Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan bahwa penambahan kasus tertinggi berasal dari Jawa Barat yaitu sebanyak 962 kasus.

"Ini didapatkan dari klaster yang sudah selesai kita lakukan penyelidikan epidemiologi sejak tanggal 29 kemarin, berturut-turut, yaitu kluster di pusat pendidikan Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat," kata Yuri, Kamis (9/7/2020).

Yuri mengatakan bahwa seluruh komplek pendidikan sekolah calon perwira TNI Angkatan Darat di Bandung tersebut sudah dikarantina.

"Kita lakukan karantina dan kemudian kita larang untuk adanya pergerakan orang baik masuk atau pun keluar dari komplek." 

Walau begitu, para pasien COVID-19 yang diisolasi juga masih diperbolehkan berkomunikasi dengan keluarganya lewat telepon atau sarana lainnya.

Saksikan juga video menarik berikut ini

Sudah Ditangani dengan Profesional

Dalam kesempatan itu Yuri memastikan bahwa tidak akan ada penularan keluar dari komplek karena wilayah tersebut telah dikarantina dijalankan secara maksimal.

"Kami mohon masyarakat untuk tenang, tidak perlu ada kepanikan, karena ini sudah ditangani secara profesional sesuai dengan standar internasional," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan tersebut. 

Yuri mengatakan, dari klaster tersebut ditemukan kasus positif COVID-19 sebanyak 1.262 orang dan terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih di sana.

Dari jumlah tersebut, hanya 17 orang yang sedang dirawat dan diisolasi rumah sakit dengan keluhan ringan berupa demam mau pun masalah pernapasan seperti batuk atau sedikit sesak napas.

"Sisa yang lainnya sebanyak 1.245 tanpa keluhan apapun dan saat ini semuanya kita karantina di wilayah pendidikan secapa di Bandung."

Ia menambahkan, mereka semua berada dalam kondisi yang baik. Sementara untuk mencegah penularan di luar klaster tersebut, masyarakat diminta untuk tetap menjalankan protokol pencegahan COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya