Masker BC19, Inovasi Dosen Undip Cegah Penyebaran COVID-19

Dosen Universitas Diponegoro, Semarang yang aktif menyuarakan pentingnya penggunaan masker di masa pandemi COVID-19 menyebut masker sangat efektif menekan penyebaran virus.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 08 Agu 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2020, 14:00 WIB
Masker BC19
Budi Laksono Memakai Masker BC19, Kamis (6/8/2020). Foto: Dokumen Pribadi Budi Laksono.

Liputan6.com, Jakarta Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, Dr. dr. Budi Laksono, MHSc turut menyuarakan pentingnya penggunaan masker di masa pandemi COVID-19. Budi menyebut masker sangat efektif menekan penyebaran virus.

Menurutnya, masker yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan kesehatan namun tidak perlu yang mahal dan sulit dicari. Di awal-awal pandemi COVID-19, ia sempat memperkenalkan masker BC19 yang murah dan mudah dibuat namun efektif mencegah virus.

Masker ini diberi nama BC19 singkatan dari Basmi COVID-19. Diberi nama demikian untuk membedakan dengan jenis masker yang lain dengan harapan pengguna masker dapat terhindar dari virus tersebut.

Masker ini dibuat dari kain 2 lapis dan didalamnya bisa disisipkan tisu. Ukuran masker 20 x 10 cm, cukup untuk menutup hidung dan mulut. Untuk anak-anak ukuran masker dapat menyesuaikan.

“Masker ini mudah dibuat, harga produksi murah kurang lebih Rp 2.500. Masker ini juga bisa dipakai berulang dalam jangka waktu lama dan bisa dicuci. BC-19 terbilang ramah lingkungan dan minim limbah, hanya butuh sedikit sabun untuk mencuci,” kata Budi kepada Liputan6.com, Kamis (6/8/2020).

Masker digunakan dengan menyisipkan tisu terlebih dahulu di antara 2 lapis kain. Tisu sangat penting agar masker dapat bekerja efektif melindungi mulut dan hidung dari paparan virus dan debu. Bila sudah dipakai atau tisu terasa basah, tisu dibuang dan diganti baru. Sedang maskernya dapat dicuci dengan cara direndam pakai sabun secukupnya.

“Tisu yang digunakan bisa tisu yang biasa dijual di pasaran seperti tisu wajah. Kainnya pun bisa kain apa saja karena kain hanya sebagai penyangga dari tisu yang bekerja sebagai filter.”

Simak Video Berikut Ini:

Melalui Serangkaian Uji

Budi menambahkan, masker BC19 ini sudah melalui serangkaian uji dengan uji spray (simulasi batuk) dan uji tiup untuk membuktikan bahwa masker BC19 ini sesuai standar. Hasil uji spray dan tiup menunjukkan masker yang disisipi tisu lebih baik dibanding masker lapis 2 kain yang tidak disisipi tisu.

“Bahkan kalau lupa membawa masker bisa menggunakan saputangan yang dilapisi tisu,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya