Liputan6.com, Bandung - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat telah dua kali menerbitkan surat edaran kepada anggotanya untuk menjadi relawan uji coba klinis vaksin COVID-19. Alasannya, mendukung program pemerintah yang membutuhkan 1.620 relawan agar segera mengetahui efektivitas vaksin tersebut.
Ketua IDI Jabar Eka Mulyana mengaku dirinya juga menjadi relawan uji klinis vaksin COVID-19 yang hari ini serentak dilaksanakan di puskesmas yang ditunjuk. Eka mengatakan usai disuntikkan vaksin COVID-19 itu terdapat beberapa tahapan lainnya, berupa penyuntikan yang kedua dan monitoring kesehatan selama enam bulan mendatang.
Baca Juga
“Sehingga partisipan uji coba vaksin ini dipantau terus oleh tim uji klinis, sampai nanti berakhir di fase terakhir yaitu fase V4, fase pengambilan sampel darah. Harapannya secara keseluruhan, partisipan uji klinis yang 1.600-an itu diharapkan sukses sehingga didapatkanlah apa yang kita harapkan, kekebalan terhadap COVID-19,” ujar Eka di Puskesmas Ciumbeleuit, Bandung, Jumat, 14 Agustus 2020.
Advertisement
Simak Video Berikut Ini
Proses yang Sudah Dilalui
Eka menjelaskan proses yang dijalaninya saat ini adalah kunjungan kedua yaitu proses penyuntikan (V1). Sebelumnya Eka telah menjalani proses awal pemeriksaan kesehatan (V0) berupa rapid test dan tes usap (swab test).
Eka meyakini seluruh tahapan uji coba klinis vaksin COVID-19, dianggap sangat ketat yang nantinya berjalan selama lima tahap. Eka menuturkan pangkal atas lengan kirinya disuntik vaksin COVID-19.
“Yang kami ingin sampaikan dari organisasi profesi yang turut serta dalam partisipasi dalam uji klinis ini, mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak khawatir bahwa ini yang sudah melewati fase - fase sebelumnya dan berhasil,” ujar Eka.
Eka berharap fase ketiga uji klinis ini menjadi yang terakhir, sebelum diresmikan untuk dipakai 200 jutaan rakyat Indonesia. Eka menyatakan sebanyak 1.620 relawan ini harus diapresiasi untuk kepentingan rakyat Indonesia. (Arie Nugraha)
Advertisement