Pakai Sarung Tangan Medis, Bisakah Cegah Terpapar COVID-19?

Dokter menyebut, tidak ada bedanya menggunakan sarung tangan dan tidak, bila pada akhirnya, setelah menyentuh barang tidak langsung mencuci tangan tetapi langsung menyentuh area wajah seperti mata, hidung, dan mulut.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Agu 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2020, 12:00 WIB
Pabrik Sarung Tangan Medis di China
Pekerja memeriksa sarung tangan medis yang sudah disterilkan di pabrik sebuah perusahaan produk lateks di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China, 6 Februari 2020. Perusahaan itu bekerja cepat sepanjang waktu demi meningkatkan pasokan dan membantu memerangi epidemi coronavirus baru. (Xinhua/Ji Chunpeng)

Liputan6.com, Jakarta Virus corona penyebab COVID-19 disebut bisa bertahan di permukaan benda hingga waktu tertentu. Itulah mengapa, seseorang diminta untuk rajin mencuci tangan.

Namun, penggunaan sarung tangan medis yang terbuat dari lateks seringkali disebut bisa jadi opsi untuk mencegah tangan terpapar virus corona penyebab COVID-19.

Terkait hal ini, dokter Budi Santoso dari Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan bahwa untuk masyarakat, yang terpenting sesungguhnya adalah menggunakan masker.

"Untuk alat perlindungan yang lain seperti sarung tangan, saya rasa itu tidak diperlukan," kata Budi dalam dialog dari Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (21/8/2020).

"Ketika kita pakai surgical gloves, kemudian menyentuh satu barang lalu menyentuh barang yang lain dengan surgical gloves yang sama, tentu virus yang ada di tangan itu tetap menempel barang-barang yang lain," ujarnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Tak Serta Merta Memutus Infeksi

Pabrik Sarung Tangan Medis di China
Pekerja memeriksa sarung tangan medis yang sudah disterilkan di pabrik sebuah perusahaan produk lateks di Nanjing, Provinsi Jiangsu, China, 6 Februari 2020. Perusahaan itu bekerja cepat sepanjang waktu demi meningkatkan pasokan dan membantu memerangi epidemi coronavirus baru. (Xinhua/Ji Chunpeng)

Budi mengatakan, penggunaan sarung tangan tidak serta merta memutus rantai infeksi dari COVID-19.

"Untuk dia sendiri, menurut saya tidak ada bedanya menggunakan glove dan tidak, bila pada akhirnya, setelah dia menyentuh barang tidak langsung mencuci tangan tetapi langsung menyentuh area wajah seperti mata, hidung, dan mulut."

Adapun, sarung tangan tetap dibutuhkan pada beberapa profesi di masyarakat yang membutuhkan higienitas tinggi. Untuk kondisi tersebut, mereka boleh menggunakan sarung tangan dari plastik bukan sarung tangan medis.

Untuk sarung tangan lateks sendiri, Budi mengatakan lebih dianjurkan untuk tenaga medis di rumah sakit. Hal ini demi menjaga kelangsungan pasokan benda tersebut.

"Kalau surgical gloves jadi sedikit di masyarakat, stoknya berkurang seperti awal pandemi COVID-19 di mana masker bedah sangat kekurangan, langka, itu bisa terjadi pada surgical gloves kalau semua orang menggunakan itu," kata Budi.

Maka dari itu, dibandingkan menggunakan sarung tangan, yang terpenting bagi masyarakat umum adalah tetap menggunakan 3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya