Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang memerlihatkan deretan mobil ambulans yang berisi pasien COVID-19 antre masuk Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran viral di Twitter.
"Ambulans ngantri masuk RSDC Wisma Atlet. Malam ini," begitu tulis sang pengunggah @dr_koko28 pada Selasa, 15 September 2020, sekitar pukul 22.18 WIB.
Lebih lanjut dia menulis,"...dan banyak yang nyari ruang perawatan intensif. Yang sehat tolong jaga diri. Yang sakit kita doakan agar segera pulih.".
Advertisement
Di bagian akhir @dr_koko28 mengingatkan bahwa episode ini bukanlah episode yang mudah bagi kita sebagai sebuah bangsa, tapi inilah waktu untuk kita bersatu.
Baca Juga
Video antrean ambulans yang membawa pasien COVID-19 tersebut sudah dilihat lebih dari 170ribu kali serta memeroleh 9,434 retweets dan 13,2ribu likes sampai berita ini ditulis pada Rabu, 16 September 2020.
Â
Ambulans ngantri masuk RSDC Wisma Atlet. Malam ini....dan banyak yang nyari ruang perawatan intensif. Yang sehat tolong jaga diri. Yang sakit kita doakan agar segera pulih.Episode ini bukanlah episode yang mudah bagi kita sebagai sebuah bangsa. Tapi inilah waktu kita bersatu. pic.twitter.com/qryy7puXs6
— dr. Andi Khomeini Takdir (@dr_koko28) September 15, 2020
Saat hal tersebut dikonfirmasi langsung, dr Andi Khomeini Takdir sang pemilik akun @dr_koko28 mengatakan bahwa video antrean mobil ambulans pembawa pasien COVID-19 ke RSD Wisma Atlet bukan miliknya.
dr Andi mengunggah video itu ke Twitter setelah ramai di grup WhatsApp dan timeline rekan sejawatnya.
"Rekamannya mungkin habis maghrib, setelah hujan," kata dr Andi kepada Health Liputan6.com melalui Direct Message di Instagram, Rabu, 16 September 2020 pagi.
Â
Simak Video Berikut Ini
Memang Terjadi Antrean di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet
Namun, Koordinator Dokter Umum di RS Darurat Wisma Atlet Letda Laut Kesehatan Tommy Antariksa membenarkan bahwa seperti itu kondisi yang terjadi di Wisma Atlet Kemayoran.
"Karena memang terjadi peningkatan yang datang ke Wisma Atlet," kata Tommy saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon.
Tommy, mengatakan, kondisi seperti itu terjadi sejak dua minggu yang lalu. Di saat terjadinya lonjakan penambahan kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta.
"Cuma puncaknya seminggu-seminggu terakhir ini," ujarnya.
Advertisement