Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro meluruskan perdebatan terjadinya perbedaan data kematian pasien COVID-19 yang dicatat Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan dan Rumah Sakit Online.
"Kami telah mengonfirmasikan kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bahwa data kematian yang ada dari RS online belum pasti (individu yang bersangkutan) COVID-19," beber Reisa saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (18/9/2020).
"Sedangkan, data kematian yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kemenkes atau all record data (seluruh data yang tercatat) sudah terkonfirmasi positif COVID-19."
Advertisement
Oleh karena itu, data kematian pasien COVID-19 yang ada di rumah sakit masih perlu pembuktian melalui uji laboratorium.
"Maka, bisa disimpulkan data yang ada di RS Online belum semua (pasien yang meninggal) terkonfirmasi hasil laboratororium (apakah positif atau negatif COVID-19)," tegas Reisa.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tidak Memperdebatkan Lagi
Adanya penjelasan dari perbedaan data Kemenkes dan RS Online ini, Reisa meminta masyarakat tidak memperdebatkannya lagi. Pemerintah sudah mengeluarkan data berdasarkan hasil uji laboratorium yang teruji dan terpercaya.
Ia menambahkan Indonesia selalu mengedepankan transparansi publik dalam penanganan COVID-19. Indonesia pun selalu melaporkan kasus terkonfirmasi positif dan kasus sembuh setiap harinya.
Masyarakat yang ingin mendapatkan perkembangan data COVID-19 terkini yang lebih lengkap dan akurat dapat berkunjung ke situs resmi covid19.go.id atau Kemenkes kemkes.go.id.
Perkembangan COVID-19 juga bisa mengikuti informasi yang diumumkan para juru bicara pemerintah yang disampaikan.
Advertisement