Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia bersama perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca secara resmi bekerja sama untuk penyediaan AZD1222, calon vaksin COVID-19 yang dikembangkan perusahaan tersebut bersama Oxford University.
Pada Rabu kemarin, kedua pihak mengadakan pertemuan untuk membahas penyediaan AZD1222 dan menandatangani Letter of Intent dengan tujuan untuk menyetujui Perjanjian Pembelian Awal (Advance Purchase Aggrement) sebelum akhir Oktober.
Baca Juga
Oscar Primadi, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa mereka senang dapat berdiskusi dengan AstraZeneca mengenai pembelian awal calon vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Oxford.
Advertisement
"Dengan menandatangani Letter of Intent ini, Kementerian Kesehatan dan AstraZeneca bertujuan untuk menyelesaikan pembelian sebelum akhir Oktober, sehingga kami dapat memberikan akses ketersediaan vaksin COVID-19 kepada masyarakat Indonesia," kata Oscar seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis (15/10/2020).
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Dukung Akses Luas dan Merata untuk Vaksin COVID-19
Se Whan Chon, President Director AstraZeneca Indonesia juga mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung akses yang luas dan merata terhadap calon vaksin di Indonesia.
"Diskusi kami hari ini sangatlah konstruktif dan menjanjikan," katanya. "Saya berterima kasih atas bimbingan dan kepemimpinan Pemerintah dan berharap untuk dapat segera menyelesaikan perjanjian pembelian awal ini."
Letter of Intent ini sendiri ditandatangani oleh Oscar Primadi, Sekjen Kemenkes dan Se Whan Chon, President Director AstraZeneca Indonesia di Kedutaan Besar Indonesia di Inggris. Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Sjoerd Hubben, Vice Presiden AstraZeneca ikut menyaksikan penandatanganan tersebut.
Dikutip dari Antara, Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia telah menyampaikan permintaan kepada AstraZeneca untuk penyediaan 100 juta dosis vaksin COVID-19 untuk tahun 2021.
Retno mengatakan, pengiriman pertama vaksin diharapkan dapat dilakukan pada semester pertama 2021 dan akan dilakukan secara bertahap.
Dalam rilisnya, AstraZeneca mengatakan bahwa vaksin AZD1222 menggunakan basis vektor virus simpanse yang replication-deficient pada virus penyebab flu (adenovirus) yang telah dilemahkan, yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2.
Setelah vaksinasi, permukaan protein spike akan diproduksi dan menghasilkan sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2 ketika menginfeksi tubuh.
Advertisement