Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengimbau agar masyarakat mencegah terkena demam berdarah dengue (DBD) dengan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.
Dikutip dari laman Sehat Negeriku pada Jumat, 4 Desember 2020, M yang pertama dalam PSN 3M Plus untuk mencegah DBD adalah menguras.
Menguras yang dimaksud berarti, membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, koren, toren air, drum, dan semacamnya.
Advertisement
Menurut Kemenkes, dinding bak maupun penampungan air harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk demam berdarah yang menempel erat di sana.
Kemenkes, menyarankan, ketika musim hujan atau pancaroba, kegiatan tersebut harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk DBD yang dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan.
M kedua dalam 3M Plus adalah menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi atau drum, yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk penyebab demam berdarah dengue DBD.
Â
Â
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Mengubur dan Mendaur Ulang Barang Bekas Cegah DBD Demam Berdarah Dengue
Selain itu, M kedua juga bisa diartikan menutup atau mengubur barang bekas di dalam tanah, agar tidak membuat lingkungan menjadi kotor dan berpotensi jadi sarang nyamuk.
M yang ketiga adalah memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis atau daur ulang.
Kemenkes menyarankan masyarakat agar memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknyanya nyamuk demam berdarah.
Sementara plus berarti melakukan upaya pencegahan tambahan lain, misalnya memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, serta gotong royong membersihkan lingkungan.
"Hal tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan , terus menerus, dan tepat sasaran," kata Didi Budijanto, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes.
Selain itu, Didi juga mengimbau agar masyarakat waspada terhadap tanda dan gejala DBD."Segera lapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat bila curiga DBD," ujarnya.
Advertisement