Hindari Terjangkit Demam Berdarah Dengue, Cegah Sarang Nyamuk DBD dengan 3M Plus

Demam berdarah dengue bisa dicegah dengan mencegah bersarangnya nyamuk DBD di lingkungan sekitar dengan 3M Plus. Apa itu?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Des 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2020, 06:00 WIB
Gejala Flu Tulang pada Orang Dewasa
Nyamuk Aedes aegypti / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengimbau agar masyarakat mencegah terkena demam berdarah dengue (DBD) dengan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.

Dikutip dari laman Sehat Negeriku pada Jumat, 4 Desember 2020, M yang pertama dalam PSN 3M Plus untuk mencegah DBD adalah menguras.

Menguras yang dimaksud berarti, membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, koren, toren air, drum, dan semacamnya.

Menurut Kemenkes, dinding bak maupun penampungan air harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk demam berdarah yang menempel erat di sana.

Kemenkes, menyarankan, ketika musim hujan atau pancaroba, kegiatan tersebut harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk DBD yang dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan.

M kedua dalam 3M Plus adalah menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi atau drum, yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk penyebab demam berdarah dengue DBD.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Mengubur dan Mendaur Ulang Barang Bekas Cegah DBD Demam Berdarah Dengue

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Upaya pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Selain itu, M kedua juga bisa diartikan menutup atau mengubur barang bekas di dalam tanah, agar tidak membuat lingkungan menjadi kotor dan berpotensi jadi sarang nyamuk.

M yang ketiga adalah memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis atau daur ulang.

Kemenkes menyarankan masyarakat agar memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknyanya nyamuk demam berdarah.

Sementara plus berarti melakukan upaya pencegahan tambahan lain, misalnya memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, serta gotong royong membersihkan lingkungan.

"Hal tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan , terus menerus, dan tepat sasaran," kata Didi Budijanto, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes.

Selain itu, Didi juga mengimbau agar masyarakat waspada terhadap tanda dan gejala DBD."Segera lapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat bila curiga DBD," ujarnya.


Infografis Virus Corona Berbahaya Vs DBD Mematikan

Infografis Virus Corona Berbahaya Vs DBD Mematikan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Virus Corona Berbahaya Vs DBD Mematikan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya