Kaleidoskop COVID-19 Tahun 2020: Virus Corona Masuk Indonesia hingga Distribusi Alkes ke Seluruh Pelosok

Kaleidoskop COVID-19 tahun 2020, dari virus Corona masuk ke Indonesia hingga distribusi alat kesehatan (alkes).

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Des 2020, 22:52 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 22:52 WIB
Banner Infografis Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara Kasus Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara Kasus Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Jakarta Di pengujung akhir tahun, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat perjalanan penanganan pandemi COVID-19 tahun 2020. Kaleidoskop penanganan COVID-19 juga memaparkan respons dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani pandemi.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan, kaleidoskop penanganan COVID-19 tahun 2020. Bahwa strategi penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia didukung bantuan seluruh komponen masyarakat, baik pemerintah pusat, daerah, kementerian/lembaga, dan masyarakat.

"Sepanjang tahun ini, pandemi COVID-19 terus menyelimuti dunia, termasuk Indonesia. Pada tahun 2020 juga tahun yang tidak mudah bagi kita semua," papar Wiku saat konferensi pers COVID-19: Refleksi Akhir Tahun 2020 dan Menuju 2021 di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (31/12/2020).

"Masyarakat yang pada tahun sebelumnya dapat bebas berkumpul dan beraktivitas, tetapi di tahun 2020 kegiatan yang biasanya dilakukan menjadi berbeda. Karena berbagai pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya penanganan COVID-19 dan melindungi masyarakat."

Berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah dalam menangani COVID-19 masih terus berjalan hingga COVID-19 dapat sepenuhnya hilang sesegera mungkin dari Indonesia.

"Masyarakat tidak perlu pesimis menatap tahun depan. Kita harus optimis bahwa COVID-19 dapat hilang dari Indonesia dengan semakin patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan serta pemenuhan perlindungan tambahan dengan vaksinasi," lanjut Wiku.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Ketika Virus Corona Masuk ke Indonesia dan Kedaruratan Kesehatan

Banner Infografis Indonesia Positif Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Indonesia Positif Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

Kepatuhan masyarakat terhadap seluruh kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka penanganan COVID-19 menjadi kunci mengatasi pandemi yang efektif. Apalagi di penghujung tahun 2020, sudah hampir 10 bulan Indonesia berjibaku dalam pandemi COVID-19.

Wiku mengapresiasi Indonesia menyikapi ancaman virus Corona yang masuk.

"Saya mengapresiasi Indonesia menghadapi ancaman ketahanan nasional, yang mana virus Corona awalnya hanya ditemukan di negeri Tiongkok pada Desember tahun lalu. Kemudian mulai menyebar ke beberapa negara dan akhirnya ditetapkan sebagai pandemi dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia," tambah Wiku.

"Upaya yang dilakukan ini mencerminkan ketahanan masyarakat Indonesia sekalipun berada dalam kondisi kedaruratan kesehatan. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh elemen pemerintah serta masyarakat yang telah gigih dan berkomitmen berpartisipasi dalam upaya penanganan COVID-19 dari tingkatan keluarga daerah nasional sampai internasional."

Lebih lanjut, Wiku menyampaikan, kilas balik saat virus Corona masuk ke Indonesia dan respons yang diputuskan pemerintah. Hal ini dimulai dari penemuan kasus Corona pertama di luar Tiongkok.

 

29 Desember 2019: Tiongkok melaporkan 4 kasus pneumonia tanpa penyebab yang jelas.

13 Januari 2020: Kasus pertama di luar Tiongkok ditemukan di Thailand.

11 Februari: WHO mengumumkan nama penyakit menjadi COVID-19.

2 Maret: Kasus COVID-19 pertama di Indonesia.

11 Maret: WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi dunia.

13 Maret: Pembentukan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 oleh Presiden RI.

31 Maret: Presiden RI menetapkan Indonesia dalam kedaruratan kesehatan masyarakat pandemi COVID-19.

20 Juli: Perubahan struktur organisasi Gugus Tugas menjadi Satuan Tugas Penanganan COVID-19, di bawah Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

940 RS Rujukan COVID-19 dan Pembukaan Sektor Ekonomi

Banner Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Dalam penanganan pandemi COVID-19, Wiku menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua tenaga kesehatan di Indonesia yang bekerja keras setiap hari menangani pandemi.

"Terima kasih atas kerja keras dan semangat dari dokter, perawat, petugas laboratorium serta semua rekan petugas kesehatan di Indonesia. Terutama bagi para pahlawan kesehatan yang tidak kenal lelah, agar tidak ada lagi tenaga kesehatan yang gugur," ujarnya.

"Dengan optimalisasi perlindungan dan keselamatan tenaga kesehatan, hal ini diwujudkan dengan sebuah tim khusus yang memantau dan bertindak cepat dalam memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan. Khususnya yang sedang bertugas selama menghadapi pandemi di tahun 2020."

Salah satu fokus pemerintah adalah upaya peningkatan kuantitas dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan untuk memastikan pasien COVID-19 dapat ditangani dengan baik dan sesuai standar.

Hingga saat ini terdapat 940 RS Rujukan COVID-19 dengan jumlah total tempat tidur di ruang isolasi dan ICU sebanyak 45. 023 tempat tidur. Sepanjang tahun 2020, pemerintah juga terus berupaya untuk melakukan upaya penanganan pandemi covid 19 sekaligus memulihkan sektor perekonomian yang terdampak oleh COVID-19.

"Penanganan COVID-19 dan sektor perekonomian merupakan dua hal yang harus dilaksanakan secara berhati-hati. Hal ini menjadi fokus utama pemerintah selama tahun 2020," kata Wiku.

"Prinsip yang selalu dipegang pemerintah adalah pembukaan sektor perekonomian di tengah pandemi COVID-19 selalu berpedoman pada protokol kesehatan dan ketentuan terkait lainnya yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan virus Corona."

Monitoring Perubahan Perilaku dan Distribusi Alat Kesehatan

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menekankan kasus aktif saat ini sudah menembus lebih dari 100.000 saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/12/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Satgas Penanganan COVID-19 di tingkat pusat maupun daerah juga terus memantau kepatuhan protokol kesehatan masyarakat. Melalui aplikasi perubahan perilaku, upaya monitoring merupakan hal yang penting untuk mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat.

Monitoring perubahan perilaku juga memetakan wilayah-wilayah yang masih perlu ditingkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Data yang dihasilkan dari monitoring digunakan untuk meningkatkan efektivitas upaya penegakan disiplin melalui operasi-operasi yustisi protokol kesehatan.

"Ini yang dilakukan oleh Satgas di berbagai daerah," imbuh Wiku.

Penanganan COVID-19 yang dilakukan selama tahun 2020 juga didukung dengan distribusi alat dan material kesehatan. Distribusi alat dan material kesehatan dilakukan untuk memastikan perlindungan kepada dokter, tenaga kesehatan juga seluruh masyarakat yang berjuang melakukan kegiatan penanganan terhadap pasien COVID-19 di seluruh wilayah Indonesia.

Data Satgas COVID-19 per 29 Desember 2020, pemerintah telah mendistribusikan alat material kesehatan yang terdiri dari alat pelindung diri (APD), masker bedah, masker N95, portable ventilator, rapid test, reagen, dan reagen RNA ke berbagai wilayah Indonesia.

Rinciannya di antaranya, 9,7 juta unit masker medis, 25,1 juta unit masker N95, 7,8 juta unit portable ventilator, 1,1 juta unit reagen, 3,8 juta reagen RNA.

Infografis Wabah Virus Corona Darurat Kesehatan Global

Infografis Wabah Virus Corona Darurat Kesehatan Global. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Wabah Virus Corona Darurat Kesehatan Global. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya