Niat Hati Usir Gejala COVID-19 dengan Minum Air 5 Liter, Pria di Inggris Malah Masuk ICU

Pria itu awalnya mengalami gejala COVID-19 seperti demam dan batuk, ia pun lalu mengonsumsi air hingga lima liter dalam sehari

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 09 Jan 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2021, 15:00 WIB
Air hangat vs air dingin
Ilustrasi air minum. (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di Bristol, Inggris, harus dirawat di ICU dan nyaris meninggal dunia usai mengonsumsi lima liter air dalam sehari dengan harapan dirinya bisa bebas dari gejala COVID-19.

Dikutip dari LAD Bible pada Sabtu (9/1/2021), Luke Williamson, seorang pegawai negeri berusia 34 tahun, percaya bahwa dia terinfeksi virus corona karena batuk dan demam, meski ia tidak dites selama lockdown pertama negara itu.

Luke percaya bahwa dengan mengonsumsi air putih sesuai asupan yang disarankan, dapat membantu dirinya sembuh dari gejala penyakit tersebut. Namun, dia melipat gandakan konsumsi air putihnya dari yang seharusnya yaitu 2 liter dalam sehari.

Kondisi itu berakibat pada menurunnya kadar natrium alami di tubuhnya menjadi sangat rendah. Ayah empat anak ini pun kolaps pada April 2020 lalu.

Mengutip Mirror, sang istri Laura mendengar suara orang terjatuh dari kamar mandi. Ia pun segera duduk di balik pintu yang terkunci sambil menelepon ambulans.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Bantuan Sang Istri

 "Jika bukan karena dia, saya tidak akan ada di sini," kata Luke. "Dia tetap tenang dan menelepon ambulans, dan duduk di lantai di belakang pintu saya."

Butuh 45 menit hingga ambulans datang. Laura tetap mengajak suaminya berbicara agar tetap tersadar.

"Saya berbicara dengannya dan dia mengeluarkan suara geraman selama sekitar 20 menit, dan kemudian tidak ada tanggapan sama sekali," kata Laura.

Paramedis pun tiba dan dengan hati-hati membuka pintunya. Luke lalu dibawa ke Southmead Hospital. Namun karena lockdown, Laura hanya bisa melihat sang suami dibawa dengan ambulans dan tidak bisa menemaninya.

"Saya merasa sangat tidak berdaya, tetapi saya harus melanjutkan dan tetap tenang karena saya tidak ingin anak-anak melihat saya tertekan."

 

Dirawat dengan Ventilator

Minum Air Putih
Ilustrasi air putih (dok Pixabay/Ossid Duha Jussas Salma)

Dokter melaporkan bahwa Luke tidak memiliki riwayat pingsan apapun. Hal inilah yang merujuk pada kesimpulan bahwa Luke keracunan air minum. Kadar natriumnya yang rendah berujung pada pembengkakan otak.

"Dokter telah memberi tahu dia (saat sakit) untuk minum banyak, dan dia jelas-jelas telah melakukan itu secara ekstrim dan benar-benar membersihkan semuanya."

Selama 24 jam, Luke berada dalam keadaan kritis. Ia dirawat di unit perawatan intensif selama dua sampai tiga hari dengan bantuan ventilator. Usai mendapatkan tes dan perawatan untuk memperbaiki elektrolitnya, dia diperbolehkan pulang.

Luke harus cuti selama enam bulan karena dampak jangka panjang dari kondisinya. Dia mengaku nyaris tidak bisa berjalan dan harus memulihkan dirinya.

Luke akan kembali bekerja secara penuh dengan bertahap dalam beberapa bulan ke depan. Pengalamannya membuat dirinya memuji sang istri. Ia bahkan menominasikan Laura dalam kampanye "Covid Heroes" lokal.

"Dia benar-benar wanita yang luar biasa," kata Luke.

Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19

Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya