Satgas COVID-19: Sikap Abai Protokol Kesehatan Bukan Semata-Mata Kesalahan Masyarakat

Wiku mengatakan bahwa menurunnya kepatuhan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 tidak seluruhnya salah masyarakat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Jan 2021, 09:13 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2021, 09:13 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan peluang transmisi penularan virus Corona dipengaruhi kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (31/12/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Penanganan COVID-19 di Indonesia mengungkapkan bahwa terdapat penurunan protokol kesehatan dalam beberapa hari terakhir. Namun, hal ini dinilai bukan semata-mata kesalahan masyarakat.

Berdasarkan data Hasil Monitoring Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan dari Sistem Monitoring Bersatu Lawan COVID-19 Perubahan Perilaku, rata-rata kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak menurun di bulan September hingga Desember 2020.

Juru Bicara dan Koordinator Tim Pakar Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan, sejak pekan ketiga September hingga pekan keempat Desember 2020, persentase kepatuhan memakai masker menurun 28 persen, dan kepatuhan menjaga jarak serta menghindari kerumunan menurun 20,06 persen.

Dalam konferensi persnya pada Kamis, 7 Januari 2021, Wiku mengatakan bahwa temuan tersebut sangatlah berbahaya. Hal ini menurutnya menggambarkan sikap abai atas pentingnya penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.

"Sikap abai ini tentunya bukan semata-mata kesalahan masyarakat, tapi juga merupakan bagian dari tidak berhasilnya penegakan dan pengawasan protokol kesehatan oleh masing-masing pemerintah daerah," Wiku menegaskan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Masyarakat Saling Mengingatkan

Ketika Warga Kali Pasir Perangi Virus Corona dengan Pesan Mural
Seorang anak kenakan masker dengan latar belakang mural Indonesia Bisa Stop Corona di Lapangan Bulutangkis, Kampung Kali Pasir, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Pesan mural mengajak warga untuk memutus rantai penyebaran Corona Covid-19 dengan diam di rumah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Dalam presentasinya, Wiku menjelaskan bahwa tren kepatuhan protokol kesehatan yang semakin menurun berbanding lurus dengan tren penambahan kasus positif mingguan yang semakin.

Ia menyebutkan bahwa pada bulan Oktober hingga Desember 2020, terdapat tren kenaikan kasus positif COVID-19 secara drastis. Dia mengatakan bahkan terdapat peningkatan hingga 113 persen bila dibandingkan situasi di pekan pertama September 2020.

"Artinya dengan penurunan kepatuhan protokol kesehatan yang hanya sebesar 20-30 persen ternyata mengakibatkan peningkatan penambahan kasus positif lebih dari 100 persen," imbuh Wiku.

Maka dari itu, kepada seluruh elemen masyarakat, Wiku pun meminta agar semua pihak tetap menaati protokol kesehatan. Hal itu menurutnya adalah salah satu bentuk bela negara yang bisa dilakukan oleh siapa saja.

Dia juga mengimbau agar masyarakat bisa saling mengingatkan atau menegur satu sama lain, apabila ada orang di sekitarnya yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Kepada pemerintah daerah, saya minta untuk selalu mengakses dan memantau data kepatuhan protokol kesehatan melalui sistem Bersatu Lawan COVID-19 Monitoring Perubahan Perilaku agar dapat segera menindaklanjuti perkembangan yang terjadi."

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen

Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kombinasi 3M Turunkan Risiko Tertular Covid-19 hingga 99,9 Persen. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya