Liputan6.com, Jakarta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan penyebab tingginya angka stunting di Indonesia, yang saat ini mencapai 27,6 persen.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Pra Rapat Koordinasi Nasional pada Rabu (27/1/2021) mengatakan bahwa apabila dalam setahun lahir 5 juta bayi, maka 1,2 juta di antaranya mengalami stunting.
Baca Juga
Jelang Duel Serie A Napoli vs Venezia Besok, Bintang Timnas Indonesia Jay Idzes Siap Kantongi Lukaku?
Viral Penjual Bakso Perbaiki Jalan Dusun di Malang Pakai Uang Pribadi, Biayanya Tembus Rp1,7 Miliar
Selebgram Spek Bidadari Laura Celia Valk Bantah Pacaran dengan Jude Bellingham Bintang Real Madrid
"Memang cukup menyedihkan karena ternyata 29 persen dari 5 juta itu lahir belum waktunya. Ukurannya belum cukup sudah lahir," kata Hasto seperti dikutip dari siaran daring di Youtube BKKBN Official.
Advertisement
Selain itu, 11,7 persen bayi lahir dengan ukuran yang di bawah standar atau under-nutrition, dengan panjang tidak sampai 48 centimeter dan berat tak sampai 2,5 kilogram.
"Ini sudah given, artinya bayi yang lahir di Indonesia 5 juta setahun itu yang 1,2 juta produknya sudah di bawah kualitas. Inilah yang kemudian menjadi stuntingnya 27 persen," kata Hasto.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Ancaman Stunting Usai Bayi Lahir
Belum usai sampai di situ, Hasto mengatakan bahwa ada yang enam bulan setelah dilahirkan normal, bayi tersebut tetap mengalami stunting. Hal itu karena ia tidak mendapatkan ASI dengan baik dan asupan makanannya tidak cukup.
"Banyak yang sudah mendapat PKH (Program Keluarga Harapan) dapat uang juga, tetapi menu yang diberikan kepada bayinya tidak pas," kata Hasto yang merupakan seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan tersebut.
BKKBN sendiri beberapa waktu lalu mendapatkan tugas untuk mengepalai pelaksanaan penanganan dan penurunan stunting di Indonesia.
"Inilah kerja yang tentu sangat besar tantangan BKKBN ke depan, dengan tugas baru yang diberikan oleh bapak Presiden dan kepercayaan baru yang diberikan oleh bapak Presiden," kata Hasto.
Pemerintah sendiri beberapa waktu lalu menargetkan agar angka stunting di Indonesia dapat diturunkan hingga 14 persen di tahun 2024.
Advertisement