Bahan Baku dari Sinovac, BPOM Tetap Evaluasi Vaksin COVID-19 Produksi Bio Farma Secara Terpisah

Ada beberapa alasan yang membuat vaksin COVID-19 produksi Bio Farma harus mendapatkan izin penggunaan terpisah dari BPOM, meski bahan bakunya sama dengan Sinovac

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Feb 2021, 13:30 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2021, 13:30 WIB
FOTO: Kepala BPOM Paparkan Terkait Vaksin COVID-19 Sinovac
Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan keterangan terkait vaksin COVID-19 di Gedung BPOM, Jakarta, Kamis (19/11/2020). Penny mengatakan Emergency Use of Authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac diharapkan bisa keluar pada minggu ketiga/keempat Januari 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 yang diproduksi Bio Farma.

Dalam konferensi pers virtual Selasa (16/2/2021), Penny K. Lukito, Kepala BPOM RI mengatakan bahwa meski bahan baku vaksin Corona tersebut berasal dari Sinovac, pemberian izin darurat tetap harus dilakukan secara terpisah.

Sebelumnya, BPOM juga telah memberikan izin penggunaan darurat bagi vaksin COVID-19 Sinovac dalam bentuk jadi, dan telah digunakan dalam vaksinasi virus corona di Indonesia.

"Walaupun vaksin COVID-19 yang diproduksi PT Bio Farma sama kandungan, profil, mutu, dan khasiat keamanannya dengan CoronaVac yang diproduksi di Sinovac, Beijing, namun ini membutuhkan pengujian, evaluasi khusus, dan pemberian Emergency Use Authorization yang terpisah," kata Penny.

Penny mengatakan, hal ini karena adanya perbedaan tempat produksi, serta kemasan yang menjadi multiple dose, agar lebih efisien.

"Maka sesuai peraturan yang sudah diwajibkan secara internasional dan di Indonesia, terkait dengan Emergency Use Authorization ini, maka perlu diregistrasikan kembali sebelum mendapatkan persetujuan penggunaan," kata Penny.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Target Distribusi 7,5 Juta Dosis pada Februari

Vaksinasi Covid-19 Nakes Lansia Tahap Pertama
Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap data hasil uji stabilitas, dokumen validasi proses produksi dan validasi metode analisis, serta spesifikasi produk dan kemasan yang digunakan.

Direktur Bio Farma Honesti Basyir pada kesempatan tersebut mengatakan, sekitar 140 juta dosis bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac akan digunakan di Indonesia.

"Kita sampai hari ini sudah melakukan produksi 15 bets, artinya 15 juta dosis sudah selesai diproduksi dan secara bertahap akan dilakukan lot release oleh Badan POM," kata Honesti.

"Target kita sesuai dengan timeline yang sudah disepakati dengan Kementerian Kesehatan, untuk bulan Februari akan ada sekitar 7,5 juta dosis vaksin yang akan segera didistribusikan untuk segera dilakukan program vaksinasinya kepada masyarakat sebagai bagian dari tahap kedua."

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya