Pemerintah Bakal Perluas Penggunaan GeNose C19 untuk Kepentingan Publik

Pemerintah bakal memperluas penggunaan GeNose C19 untuk kepentingan publik.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Feb 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2021, 19:00 WIB
Muhadjir Effendy
Tribun Network dan Tribun Institute memberikan penghargaan "Tokoh Penggerak Local Heroes" kepada Menko PMK Muhadjir Effendy pada Kamis, 17 Desember 2020. (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan memperluas penggunaan alat deteksi COVID-19 GeNose C19 untuk kepentingan publik. Dalam hal ini, Pemerintah mengupayakan, penggunaan GeNose C19 tidak hanya menyasar pada sektor transportasi saja, melainkan kepentingan publik lain.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menyampaikan, upaya penyempurnaan GeNose C19 terus dilakukan peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta agar dapat digunakan untuk kepentingan publik lain.

"Tingkat efektivitasnya sangat baik dan sudah teruji serta terus akan disempurnakan, sehingga penggunaan GeNose C19 akan bisa lebih masif digunakan di semua tempat," ujar Muhadjir usai rapat di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Selasa, 23 Februari 2021.

"Nanti ini akan kami upayakan. Jadi, tidak hanya untuk kepentingan perjalanan, tapi juga kepentingan-kepentingan publik yang lain."

Saat ini, penggunaan GeNose C19 sebagai syarat perjalanan penumpang kereta api jarak jauh. Ketua Tim Pengembang GeNose C19 UGM Kuwat Triyana mengatakan, ada 8 stasiun yang sedia layanan pemeriksaan GeNose C19.

Kedelapan stasiun meliputi Pasar Senen, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Gambir, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Semarang Tawang, dan Stasiun Surabaya Pasar Turi. Biaya yang dikenakan untuk layanan sebesar Rp20.000.

"Selama ini, ada 8 stasiun kereta api yang menggunakan GeNose C19. Nanti (GeNose) ada di beberapa tempat-tempat publik lain. Dan ini kami evaluasi juga dalam rangka meningkatkan kinerja alat," kata Kuwat.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

8 Stasiun Kereta Api Tersedia 42 Alat GeNose C19

FOTO: Calon Penumpang Jalani Tes GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen
Petugas mengajari calon penumpang untuk tes COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (23/2/2021). PT KAI memberikan pelayanan tes COVID-19 dengan GeNose C19 bagi calon penumpang kereta jarak jauh untuk memutus rantai penyebaran virus corona. (merdeka.com/Imam Buhori)

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Didiek Hartantyo memaparkan, saat ini 8 stasiun kereta api sudah tersedia 42 alat GeNose C19. Penggunaan alat sebagai skrining pun dinilai efektif.

"Awalnya, itu ada 16 alat, saat ini ke-8 stasiun kereta api menggunakan 42 alat. Secara total, sampai dengan tanggal 22 Februari 2021, kami sudah mendeteksi 63.523 penumpang kereta api," paparnya.

"Dari jumlah tersebut, 617 orang positif, sisanya 62.906 negatif. Rencananya, kami setiap 10 hari ke depan, akan menambah 5 stasiun yang menggunakan GeNose C19, hingga total 44 stasiun tersedia alat tersebut."

Menurut Didiek, GeNose C19 merupakan produk anak bangsa yang penggunaannya mudah, tidak sakit, dan murah.

"Ini juga sesuai dengan angkutan kereta api, karena tiketnya ada yang Rp80.000, Rp70.000. Dan biaya GeNose C19 ini Rp20.000. Buat masyarakat juga sangat mudah diakses," pungkasnya.

Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa

Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya