Liputan6.com, Jakarta Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menutup program Pencerah Nusatara COVID-19 setelah 8 bulan masa tugas.
Menurut Direktur Eksekutif CISDI, Gatot Suarman Ilyas, Program Pencerah Nusantara (PN) COVID-19 adalah gerakan sosial yang melibatkan partisipasi anak muda dalam membangun kesehatan dan menjadi solusi dari masalah kesehatan yang ada di Indonesia.
Baca Juga
Gerakan ini diinisiasi pada 2012 dengan tujuan utama merevitalisasi fungsi dari layanan kesehatan dasar atau Puskesmas agar tidak berat pada kuratif tapi juga berimbang denga fungsi patiatif, promotif, dan preventif, kata Gatot.
Advertisement
Melalui proses seleksi, CISDI mengirimkan 13 tenaga kesehatan profesional untuk melaksanakan intervensi kesehatan di wilayah DKI Jakarta dan Kota Bandung, megingat dua wilayah tersebut memiliki konsentrasi penyebaran COVID-19 paling tinggi.
Kini, 13 Pencerah telah kembali dari tugas intervensi kesehatan tersebut setelah 8 bulan bertugas.
Senior Advisor on Gender & Youth WHO, Pendiri CISDI, dan Inisiator Pencerah Nusantara, Diah Saminarsih menyampaikan bahwa pelibatan kaum muda dalam pembangunan kesehatan menjadi prioritas, bukan hanya pada saat pandemi tapi sudah dimulai setidakya sejak 2018 di organisasi kesehatan dunia (WHO).
Pada masa pandemi, 70 persen tenaga kesehatan yang ada di garis terdepan adalah kaum muda, kata Diah. Mereka menyatakan siap untuk memastikan layanan kesehatan esensial tetap berjalan selama pandemi.
“Jadi sistem kesehatan tidak runtuh, layanan COVID-19 tetap terjaga walau dalam frekuensi layanan yang terbatas,” kata Diah dalam seminar daring penutupan PN COVID-19 CISDI, Jumat (12/3/2021).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Simak Video Berikut Ini
Terjunya PN dalam Perang Melawan Pandemi
Diah juga memaparkan latar belakang diterjunkannya para PN ke dalam “peperangan” melawan COVID-19.
Menurutnya, Pencerah Nusantara yang terdiri dari tenaga kesehatan usia muda ini didesain untuk menghadapi situasi sulit. Awalnya, PN didesain untuk melakukan transformasi Puskesmas di daerah-daerah tertinggal yang kekurangan tenaga kesehatan dan penduduknya memiliki literasi kesehatan yang rendah.
“Pencerah Nusantara bisa membantu fungsi-fungsi yang tidak ada dari layanan kesehatan primer seperti fungsi layanan kesehatan esensial dari inti yang terintegrasi.”
Selain itu, PN juga dapat membangun kebijakan pelibatan masyarakat dan aksi yang melibatkan lintas sektor. Terakhir, PN bertugas memastikan agar masyarakat yang ada dalam wilayah Puskesmas tersebut menjadi masyarakat yang berdaya, pelibatan kader-kader kesehatan yang integratif agar layanan kesehatan primer bisa diberikan denga baik.
“Khusus untuk PN COVID-19, desain awal pengabdian diubah dari mulai masa pengabdian satu tahun menjadi 6 bulan dan kami bermitra dengan 8 Puskesmas di Jakarta Utara dan Kota Bandung.”
Cakupan penerima manfaat dari 8 Puskesmas ini adalah 189.844 orang. Ini semua yang terlayani selama masa 6 bulan tugas dengan penambahan 2 bulan penempatan tim PN COVID-19, tutup Diah.
Advertisement