Liputan6.com, Jakarta - Bagi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo, perjalanan maraton menangani bencana alam juga COVID-19 seringkali dialami. Kesiapsiagaan menjadi kunci utama.
Selama hampir seminggu ini, contohnya, Doni Monardo beserta rombongan yang baru saja tiba di Jakarta pada Sabtu, 3 April 2021, harus bertolak ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meninjau banjir bandang. Banjir bandang menerjang dua desa di Flores Timur pada Minggu, 4 April 2021 pukul 01.00 WITA.
Advertisement
Bencana tidak mengenal hari libur, kalimat inilah yang acap kali diucapkan Doni. Makna yang tersirat adalah “petugas kebencanaan” harus senantiasa siaga. Termasuk jika harus melakukan perjalanan maraton atas nama penanggulangan bencana.
“Ini bukan kejadian pertama, yang mana kami harus melakukan perjalanan maraton (dari) satu daerah ke daerah lain," tutur Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Senin, 5 April 2021 jelang take off ke Maumere, NTT.
"Setelah kembali ke Jakarta, tak lama berselang harus bertolak lagi ke lokasi bencana yang baru. Nah, itu yang terjadi pagi ini (meninjau banjir bandang ke Flores)."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Kunjungan Doni Monardo Terkait Kebencanaan dan COVID-19
Sebelumnya, Doni Monardo beserta rombongan baru saja melakukan serangkaian kunjungan terkait kebencanaan dan penanganan COVID-19 sejak Selasa, 30 Maret sampai Sabtu, 3 April 2021. Kunjungan yang dilakukan dari Kalimantan dan Sulawesi.
“Mulai dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berlanjut ke Mamuju, dan Palu. Esok harinya, menuju Surabaya, lalu Bali. Sabtu kembali ke Jakarta," ujar Egy Massadiah melalui keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com.
"Minggu malam stand by di Halim untuk bertolak meninjau banjir bandang di Pulau Adonara, Flores Timur, NTT. Berhubung cuaca semalam di lokasi tujuan tidak memungkinkan, perjalanan diundur menjadi pagi ini, pukul 05.00 WIB.”
Di Kabupaten Nunukan, Doni Monardo melakukan Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Kabupaten Nunukan di Nunukan, Kalimantan Utara pada Selasa, 30 Maret 2021. (Selengkapnya: Doni Monardo: Potensi Penularan Virus Corona Bisa Banyak Terjadi di Lintas Batas Negara)
Ia meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara agar melakukan antisipasi penuh dan meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya potensi penularan COVID-19 dari aktivitas keluar-masuk Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) melalui lintas batas negara di wilayah Kabupaten Nunukan dan pintu perbatasan lainnya.
Selanjutnya, perjalanan Doni ke Mamuju, ia memuji hasil jerih payah Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang dinilai mampu menekan angka kasus COVID-19, yang pada saat bersamaan juga menangani bencana gempa bumi magnitudo 6,2 yang terjadi pada 15 Januari 2021.
“Ini luar biasa. Dalam kondisi bencana, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat bersama segenap kompinen dibantu TNI dan Polri itu mampu menekan kasus sampai pada posisi sekarang Bed Occupancy Rate-nya terendah di seluruh Indonesia. Ini menggembirakan,” jelas Doni saat memberikan arahan pada kunjungan kerja di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu, 31 Maret 2021.
Advertisement
Tinjau RS Lapangan Mamuju dan Antisipasi Varian Virus Corona Baru
Ketika kunjungan ke Mamuju, Doni Monardo melakukan peninjauan Rumah Sakit (RS) Darurat Lapangan Mamuju di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Rabu, 31 Maret 2021.
Ia meninjau setiap ruangan yang berada di beberapa tenda, mulai ruang perawatan umum, ruang ICU, ruang perawatan bayi dan anak, laboratorium, ruang isolasi pasien COVID-19 hingga ruang relaksasi bagi tenaga medis.
Pada peninjauan tersebut Doni juga menyempatkan diri berinteraksi langsung dengan beberapa pasien dan menanyakan perihal kondisi pasien hingga kebutuhan medis lainnya.
Adapun lokasi RS Lapangan Mamuju dibangun sebagaimana menurut arahan langsung Doni dalam peninjauan pada 22 Januari 2021. Lokasi dipilih untuk menunjang segala penanganan medis dari RSUD Provinsi Sulawesi Barat yang mengalami kerusakan akibat bencana gempa bumi magnitudo 6,2 yang terjadi pada 15 Januari 2021.
Perjalanan maraton Doni juga melakukan Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ia mengingatkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mewaspadai dan mengantisipasi adanya strain atau varian baru virus SARS-CoV-2 yang berpotensi masuk ke wilayah NTT, baik melalui transportasi udara maupun Pos Lintas Batas Negara (PLBN).
“Kita harus antisipasi,” tegas Doni di Kawasan Nusa Dua, Bali pada Sabtu, 3 April 2021.
Doni juga meminta agar Pemprov NTT segera membentuk Satgas Karantina sebagaimana implementasi Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Dalam Masa Pandemi COVID-19. (Selengkapnya: Tujuan Lain Dibentuknya Satgas Karantina Guna Cegah Masuknya Virus Corona Baru)
Apa yang menjadi aturan tersebut menjadi penting untuk dilaksanakan. Sebab, apabila tapal batas negara tidak memiliki regulasi yang baik dalam rangka mencegah penularan COVID-19, maka hal itu sama saja membiarkan kematian seseorang terjadi lebih cepat dan banyak.
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Advertisement