Puasa Terbukti Tak Halangi Pembentukan Daya Tahan Tubuh Usai Vaksinasi

Selain bermanfaat bagi kesehatan, puasa diketahui juga tidak menghalangi proses pembentukan daya tahan tubuh setelah vaksinasi.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 14 Apr 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2021, 21:00 WIB
Vaksinasi COVID-19 untuk Para Guru
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke Seorang guru di Puskesmas Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/4/2021). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan sebanyak 5,5 juta guru dan tenaga pendidik mengikuti vaksinasi COVID-19 sampai akhir Juni 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Selain bermanfaat bagi kesehatan, puasa diketahui juga tidak menghalangi proses pembentukan daya tahan tubuh setelah vaksinasi.

"Puasa semula hanya dianggap sebagai kewajiban agama, tetapi kemudian setelah semakin banyak ilmuwan melakukan penelitian ternyata baik juga untuk kesehatan," ujar Pakar Imunisasi Dewasa Dr dr Gatot Soegiarto, SpPD-KAI dalam dialog#TanyaIDI bertajuk “Amankah Vaksinasi Saat Berpuasa?”, Rabu (14/4).

Gatot menambahkan, hasil penelitian menyebut jika seseorang menjalani puasa setidaknya 8 jam, jumlah nutrisi dalam darah yang mengalami penurunan membuat zat toksik dalam tubuh dibersihkan. Puasa juga membuat sel yang berperan membentuk antibodi menjadi aktif, sehingga jika vaksinasi dilakukan saat puasa tidak akan menghalangi pembentukan daya tahan tubuh.

"Sehingga kalau ada pertanyaan vaksinasi di bulan puasa ini merugikan atau tidak, tentu jawabnya tidak. Dengan berpuasa pembentukan antibodi tidak terganggu justru malah antibodi meningkat," ujar Gatot mengutip keterangan resmi yang diterima Liputan6.ciom.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua IDI Wilayah Aceh Dr. dr. Safrizal Rahman, Sp.OT, M.Kes mengatakan, meski ada penurunan jumlah orang yang datang, vaksinasi tetap jalan pada bulan Ramadhan. Umumnya, yang saat ini datang di siang hari adalah individu yang akan mendapat vaksinasi tahap kedua.

 

Simak Juga Video Berikut Ini


Efek Samping Vaksin Berbeda-Beda

Safrizal menyebut, penurunan jumlah tersebut bukan karena masyarakat khawatir soal vaksinasi membatalkan puasa atau tidak. Apalagi sudah ada fatwa MUI yang menegaskan vaksinasi tidak membatalkan puasa. Tetapi lebih dampak yang ditimbulkan oleh vaksin yang dilakukan dalam bulan puasa.

"Misalnya badan lemas setelah divaksinasi," ujar dr. Safrizal.

Terkait hal ini, Gatot menjelaskan, efek samping yang membuat badan lemas setelah vaksinasi memang ada. Namun angkanya sangat kecil sekali secara presentasi yakni sekitar 0,5 - 2 persen dari yang melakukan vaksin. Sehingga seharusnya tidak sampai membuat orang menunda vaksinasi kalau sudah waktunya. "Insya Allah vaksin tetap aman meski berpuasa," kata Gatot.

Dia juga mengatakan, gejala vaksin berbeda pada setiap orang bisa juga disebabkan rasa khawatir atau takut yang berlebihan ketika akan divaksinasi. Kadang efek samping yang ditimbulkan tidak ada hubungannya dengan vaksin.

"Itu namanya mengalami immunization stress related responses," ujarnya.

 


Infografis

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya