Virus HPV, Ancaman Tersembunyi bagi Semua Gender dan Cara Pencegahannya

Virus HPV Bukan Hanya Masalah Wanita, Temukan Cara Pencegahannya untuk Semua Gender.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Agu 2024, 17:58 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 17:57 WIB
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Ivander R Utama FMAS SpOG MSc, Menjelaskan Bahwa Virus HPV Merupakan Ancaman Kesehatan Global yang Tidak Kenal Gender (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr Ivander R Utama FMAS SpOG MSc, Menjelaskan Bahwa Virus HPV Merupakan Ancaman Kesehatan Global yang Tidak Kenal Gender (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Human Papillomavirus atau virus HPV sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya berdampak pada perempuan, terutama karena kaitannya dengan kanker serviks. Namun, HPV sebenarnya merupakan ancaman kesehatan global yang mempengaruhi semua gender, baik pria maupun wanita. 

"Penyebab kanker serviks adalah virus, dan virus ini tidak memandang jenis kelamin. Baik laki-laki maupun perempuan dapat terinfeksi virus HPV," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Ivander R Utama FMAS SpOG MSc, dalam diskusi media 'Tenang untuk Menang: Perempuan Indonesia Merdeka dari Bahaya Kanker Leher Rahim' pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Apa yang Dimaksud dengan Virus HPV?

HPV adalah kelompok virus menular seksual yang terdiri dari berbagai jenis. Menurut Ivan, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan penyakit ringan seperti kutil pada kulit atau genital, sementara jenis lainnya dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.

Apakah HPV Bisa Menyerang Pria?

HPV bisa menyerang pria. Meskipun HPV sering diasosiasikan dengan kanker serviks pada wanita, virus ini juga dapat mempengaruhi pria dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa cara HPV dapat mempengaruhi pria:

  1. Kanker Penis: Pada pria, infeksi HPV dapat menyebabkan kanker penis, meskipun ini lebih jarang terjadi dibandingkan kanker serviks.
  2. Kanker Anus dan Tenggorokan: HPV juga dapat menyebabkan kanker anus dan tenggorokan. Risiko ini meningkat bagi individu yang aktif secara seksual dan terutama mereka yang melakukan hubungan seksual oral.
  3. Penularan Melalui Kontak Seksual dan Non-Seksual: HPV menyebar terutama melalui hubungan seksual, tapi juga bisa menular melalui kontak kulit yang erat atau gesekan. Ini berarti bahwa risiko terpapar virus tidak hanya terbatas pada hubungan seksual.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bagaimana Cara Mencegah HPV?

Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk melindungi diri dari infeksi HPV. Vaksin ini direkomendasikan untuk semua remaja, baik laki-laki maupun perempuan, sebelum mereka aktif secara seksual. Vaksin ini dapat melindungi dari jenis-jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker dan kutil genital.

 

 


Kenapa Penting untuk Semua Gender?

Mengetahui bahwa HPV bisa mempengaruhi semua orang, bukan hanya perempuan, sangat penting untuk perlindungan kesehatan secara keseluruhan. Kesadaran dan vaksinasi yang luas dapat mengurangi prevalensi virus ini dan mencegah berbagai jenis kanker terkait.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana HPV mempengaruhi semua gender dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil, kita bisa melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari risiko kesehatan yang serius. 


Siapa Saja yang Bisa Terkena HPV?

Tanpa kita sadari, delapan dari 10 orang, baik pria maupun wanita, akan terinfeksi HPV sepanjang hidup mereka. Di Indonesia, kanker serviks menjadi masalah serius --- setiap jam, dua perempuan meninggal akibat penyakit ini.

Menurut Ivan, setiap hari, sekitar 50 perempuan meninggal dunia karena kanker serviks, dan ada 88 kasus baru yang terdeteksi setiap harinya. Indonesia saat ini memiliki jumlah kasus kanker serviks tertinggi di Asia Tenggara.

Dia mengingatkan bahwa kesadaran mengenai bahaya kanker serviks sering kali meningkat hanya setelah kasus-kasus besar, seperti yang dialami oleh almarhumah Julia Perez (Jupe).

Setelah berita besar tersebut, banyak perempuan muda yang langsung memutuskan untuk mendapatkan vaksinasi karena khawatir terinfeksi. Namun, sering kali, semangat ini cepat memudar. Setelah perhatian masyarakat berkurang, banyak yang kembali mengabaikan pentingnya vaksinasi.

Ivan menekankan bahwa jika kita tidak segera melakukan vaksinasi untuk anak-anak dan cucu kita, angka kematian akibat kanker serviks bisa meningkat secara signifikan dalam 10 hingga 15 tahun ke depan, bahkan bisa mencapai 3 hingga 4 perempuan setiap dua jam.


Apakah Infeksi HPV Bisa Terjadi pada Usia Remaja?

Ivan juga mengingatkan bahwa infeksi HPV sering kali terjadi pada usia muda, sekitar 15 tahun, dan banyak orang tua yang tidak menyadari kapan anak mereka mulai aktif secara seksual. "Sebagian besar aktivitas seksual terjadi tanpa diketahui oleh orang tua, dan infeksi HPV yang terjadi di usia muda bisa berkembang menjadi kanker serviks saat mereka mencapai usia 30-40 tahun," katanya.

HPV juga bisa menyerang organ lain, seperti anus, vagina, dan bibir kemaluan. "Virus ini dapat menyerang berbagai organ dan bisa dicegah dengan vaksin," pungkas Ivan.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya