Liputan6.com, Jakarta - Seorang balita di Wales bernama Jaydon Pritchard mengalami gagal ginjal usai dilaporkan menelan kotoran burung camar ketika dirinya sedang bermain di taman.
"Para dokter mendiagnosisnya dengan gagal ginjal dan memberi tahu kami bahwa dia menderita keracunan E. coli karena menelan kotoran burung camar," kata sang kakek, Arwel seperti dilansir dari The Sun pada Kamis (6/5/2021).
Baca Juga
Kejadian itu dimulai pada Selasa, 6 April. Saat itu, Jaydon dibawa ke dokter usai dua hari tidak sehat. Saat itu, dokter di rumah sakit Ysbyty Gwynedd mencurigai anak itu terinfeksi virus dan dipulangkan untuk dirawat di rumah.
Advertisement
Namun, Arwel mengatakan bahwa keesokan harinya, anak yang tingal bersama ibu serta kakek dan neneknya itu, tidak melakukan apa-apa selain sakit dan tidur.
Malam harinya, kondisi balita itu memburuk. Mereka pun segera memanggil ambulans dan dilarikan ke rumah sakit Ysbyty Gwynedd. Tim dari Alder Hey Children's Hospital di Liverpool lalu datang dan menjemputnya dalam beberapa jam.
Dalam perawatan, Jaydon terhubung dengan mesin dialisis yang menyaring limbah dan cairan dari tubuh saat ginjal tidak berfungsi. Selama dia menetap di rumah sakit, balita Jaydon sudah menerima tiga transfusi darah.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Khawatir Bawa Jaydon Kembali ke Taman
"Kami mengkhawatirkan yang terburuk saat itu, melihat tubuh kecilnya terhubung ke mesin dialisis dan wajahnya menguning," kata Arwel.
Selama 19 hari, balita itu akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Namun Jaydon masih belum bisa bebas bermain keluar lagi.
Sang nenek, Christine mengatakan bahwa dia masih khawatir meninggalkan cucunya di taman, tempat ia diduga memakan kotoran burung camar. Selain itu Jaydon masih harus menjalani serangkaian pengobatan.
Umumnya, pasien yang terkena E.coli sembuh dalam waktu cepat. Namun beberapa strain bisa menghasilkan racun Shiga, penyebab penyakit parah, di mana kondisi ini jarang terjadi di Inggris dan Wales.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menyebut bahwa kasus E. coli parah ini dapat menyebabkan gagal ginjal mengancam nyawa yang disebut sindrom uremik hemolitik.
Bakteri bersarang di saluran pencernaan dan menghasilkan racun yang masuk ke dalam darah. Racun ini lalu menghancurkan sel darah merah dan memblokir sistem penyaringan ginjal.
Kejadian yang menimpa cucu mereka pun membuat Arwel dan Christine mengingatkan semua orang untuk memastikan anak-anak mereka bermain di lingkungan yang aman, khususnya saat berada di luar ruangan.
Advertisement