Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 H, BPJS Kesehatan melakukan pengetatan keamanan jaringan keamanan sistem teknologi informasi dengan membentuk tim khusus. Hal ini dilakukan untuk memastikan stakeholders Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tetap lancar saat mengakses layanan digital menggunakan sistem teknologi informasi.
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan mengatakan, digitalisasi layanan harus diiringi dengan penguatan keamanan sistem teknologi infomasi. Apalagi saat ini banyak sekali layanan BPJS Kesehatan yang dioperasikan berbasis teknologi informasi dan berkaitan pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS.
Advertisement
Seperti aplikasi Mobile JKN, P-Care, jaringan database, Surat Eligibilitas Peserta (SEP) di rumah sakit, hingga P-Care Vaksinasi COVID-19. Ia juga menyebut, sebagai pengelola jaminan kesehatan dengan jumlah peserta terbanyak di dunia, BPJS Kesehatan menyimpan data yang besar dan kompleks yang harus dikelola dengan pengamanan ketat, namun mudah diakses oleh stakeholders terkait yang membutuhkannya.
"Kita sudah membangun teknologi informasi untuk memudahkan pihak-pihak terkait mengaksesnya sesuai dengan otoritas masing-masing. Misalnya, peserta butuh akses Mobile JKN dan Chat Assistant JKN (CHIKA) untuk menyelesaikan urusan administratifnya secara mandiri," terang Edwin di Jakarta, ditulis Rabu (12/5/2021).
"Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melakukan pendataan peserta lewat aplikasi P-Care dan penerima vaksin COVID-19 di aplikasi P-Care Vaksinasi COVID-19, rumah sakit memerlukan dukungan aplikasi Surat Eligibilitas Peserta (SEP) online dan V-Claim untuk proses administrasi klaim."
Seandainya nanti ada kendala terhadap aktivitas di atas, BPJS Kesehatan sudah menyiapkan tim khusus yang bertugas mengatasinya secepat mungkin.
"Yakni Tim Posko Terpadu Siaga Ramadan dan Idulfitri (RAFI)," imbuh Edwin.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tim Khusus BPJS Kesehatan Akan Bersiaga sampai 16 Mei 2021
Posko Terpadu Siaga RAFI BPJS Kesehatan siap beroperasi 24 jam non stop hingga 16 Mei 2021 mendatang. Sejumlah tugas yang dilaksanakan tim meliputi pemantauan kelancaran sistem aplikasi, troubleshooting atau penindaklanjutan atas masalah yang terjadi dalam sistem teknologi informasi, serta pelaporan aktivitas pemantauan rutin.
Selain itu, Tim Posko Terpadu Siaga RAFI juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil), Telkom, Microsoft, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mempercepat proses penyelesaian masalah yang perlu dieskalasi lebih lanjut.
"Komitmen kami adalah memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholders JKN-KIS, dengan komitmen, konsisten, disiplin, dan fokus menjalankan tugas," tambah Edwin Aristiawan dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
"Kami siap menjaga layanan teknologi informasi yang 'mancarli' alias aman, lancar, dan terkendali, untuk kenyamanan stakeholders JKN-KIS dalam mengakses layanan digital yang diperlukan."
Advertisement