Wamenkes Dante: Ada 54 Kasus Varian Baru Virus Corona di Indonesia

Sebagian besar kasus varian virus Corona COVID-19 berasal dari luar negeri sisanya dari dalam negeri.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 07:00 WIB
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono memberi keterangan pers usai Rapat Terbatas Penanganan Pandemi COVID-19, Senin (24/5/2021) di Istana Kepresidenan Jakarta. (Humas Sekretariat Kabinet/Rahmat)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan dalam beberapa hari terakhir dan pekan ke depan ada peningkatan kasus Corona COVID-19. Salah satu faktor yaitu adanya varian baru virus Corona yang ditemukan di Indonesia.

Dante membeberkan pihaknya telah menemukan 54 kasus baru dari varian baru virus Corona yang masuk dalam variant of concern World Health Organization (WHO).  Varian yang perlu diwaspadai itu berasal dari India (B1617), Afrika (B1351) dan Inggris (B117).

"Secara keseluruhan kami sudah mendapatkan 54 kasus. Ini menyebar. Sebanyak 35 di antaranya adalah varian dari migran, dari luar atau luar indonesia," ungkap Dante usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021).

"Sementara itu, 19 kasus berasal dari variasi yang berasal dari Indonesia. Jadi sudah ada kontak internal. Sudah ada penyebaran secara internal dari varian of concern itu," tambahnya.

Selain faktor di atas, Dante juga menyebut peningkatan kasus harian COVID-19 yang biasanya 3.800-4.000 menjadi di atas 5.000 lantaran adanya faktor mobilitas penduduk yang meningkat. Baik sebelum, saat dan sesudah Lebaran. 

"Mobilitas penduduk itu diperkirakan akan mencapai peningkatannya pada minggu-minggu ini. Dengan adanya faktor eksternal berupa mobilitas dan mutasi virus menyebabkan kasus ini akan meningkat beberapa saat ke depan," bebernya.

 

Patuh Protokol Kesehatan

Guna menekan kasus  penularan COVID-19, Danten meminta agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Hal tersebut juga seiring untuk menjaga stabilitas dan ekonomi agar tetap berjalan dengan baik.

"Kita masih tetap harus menjaga prokes. Berkenaan dengan hal tersebut kita harus tetap menjaga stabilitas dan ekonomi tetap berjalan baik, maka dengan itu kita akan bisa melakukan beberapa keseimbangan antara prokes dan kebijakan-kebijakan ekonomi," ungkapnya. 

 

Penulis: Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin

Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19

Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Kelompok Harus Dilindungi Saat Jaga Jarak Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya